Bela Ekonomi Umat, Jokowi Resmikan LEU Mart

Presiden Joko Widodo saat meresmikan LEU Mart di Serang, Banten.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Istimewa

VIVA – Selain meresmikan bank wakaf mikro atau BMW dalam mendukung ekonomi umat Islam, Presiden Jokowi juga meresmikan ritel konsinyasi modern pertama di Indonesia bernama LEU Mart yang dicetuskan oleh Lembaga Ekonomi Umat (LEU).

Pengusaha Ritel Buka-bukaan Alasan Pembatasan Pembelian Gula

Ritel tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo bersama dengan KH Maruf Amin di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara, Serang, Banten, pada Rabu 14 Maret 2018.

Saat menandatangani prasasti LEU Mart, Presiden Jokowi mengungkapkan, keberadaan LEU Mart bisa membantu pengembangan dan pembangunan ekonomi di pondok-pondok pesantren.

Ekonomi RI Kuartal I Tumbuh 5,11 Persen, Aprindo: Cukup Kondusif bagi Peritel 

"Hal ini sangat baik sekali untuk masa depan pendidikan para santri di pondok pesantren," kata Presiden.

Sementara itu, Ketua Umum LEU Bambang Wijonarko yang juga Dirut PT LEU Ritel Indonesia, mengatakan, kehadiran LEU Mart merupakan jawaban konkret yang ditunggu-tunggu umat dari tema arus baru ekonomi umat di Kongres Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia 2017.

Di Depan Para Pengusaha Ritel, Airlangga Sebut Aturan Impor Bakal Direvisi

Di kongres itu, lanjut Bambang, umat ingin terlibat langsung dalam memberikan solusi tegas terkait persoalan kesenjangan sosial yang terjadi di Tanah Air.

"Maka dari situlah munculnya LEU untuk merumuskan strategi-strategi apa yang bisa diberikan umat dalam sumbangsihnya kepada negeri ini," jelas dia, dalam keterangan tertulisnya, Rabu 14 Maret 2018.

Presiden Joko Widodo di pondok pesantren Nawawi al-Bantani, Serang, Banten.

Presiden Jokowi dan KH Ma'ruf Amin di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara, Serang, Banten.

Dipilihnya ritel, kata Bambang, karena LEU mengajak umat untuk menjadi pedagang dan saudagar yang berkualitas sekaligus mengimplementasikan ekonomi syariah di sektor riil.

LEU Mart adalah salah satu contoh buktinya, bahwa sektor riil syariah di Indonesia bisa dikembangkan selain sektor moneter yang ada selama ini.

Selain itu juga dengan adanya bisnis ritel ini, kata Bambang, akan mendorong produk-produk UKM milik umat bisa terdistribusikan secara benar dan termanajemen dengan baik dalam kemitraan dengan LEU Mart.

Dengan demikian LEU Mart bukan sekadar memasarkan produk-produk UKM saja tapi lebih dari itu melakukan pendampingan dan pemberdayaan terhadap UKM.

"Dari perspektif inilah, kami ingin penyerapan tenaga kerja lebih progresif di sektor ritel dan akan meningkat pesat. Inilah misi sekaligus  solusi bagi kesenjangan sosial bagi bangsa ini," ujar Bambang.

Untuk mengembangkan LEU Mart secara masif, Bambang mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk menjadi mitra dari LEU Mart. Apalagi konsep bisnis yang ditawarkan oleh LEU Mart sangat murah efisien dibandingkan dengan bisnis-bisnis lainnya.

Apalagi sistem konsinyasi didukung degan sistem IT yang terintegrasi yang  belum dimiliki oleh ritel lain. Ditambah lagi diperkuat dengan adanya pelatihan dan pendampingan para mitra secara gratis, LEU Mart mampu menghadirkan sebuah konsep baru dalam bidang ritel.

Bambang menjelaskan, keunggulan LEU Mart dapat bernegoisiasi secara langsung kepada para prinsipal, seperti Mayora, Orang Tua, Garuda Food, Indofood, Unilever, Wings, Central Pertiwi Bahari/Fiesta, serta didukung oleh PT Pos Logistik, Infomedia Telkom, Telkom Sigma dan BNI Syariah sebagai mitra kerja. 

LEU Mart menargetkan secara nasional tahun ini dapat berdiri 1.000 gerai di kawasan Jabodetabek.  Untuk itu ia berharap berbagai pihak bisa mendukungnya dan diharapkan sebagai alternatif peluang bisnis bagi umat. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya