Pada 2018, PLN Pastikan Cahaya Kalimantan Bersinar

Listrik masuk desa di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Sumber :
  • Dok. PLN

VIVA – PT PLN menyatakan, program kelistrikan untuk menerangi desa di seluruh pelosok Indonesia masih terus dilakukan, termasuk di Kalimantan.

Kawal Arus Mudik Hingga Balik Lebaran 2024, PLN Siaga di Zona Utama Transportasi Publik

Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN, Machnizon menyatakan, program LIStrik deSA (LISSA) di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, saat ini sudah nyaris mencapai 100 persen atau sejumlah 1.520 desa sudah berlistrik. Desa ini tersebar di Kaltim sebanyak 1.038 desa dan Kaltara sebanyak 482 desa.

Menurutnya, hal ini sesuai dengan timeline dan target perusahaan bahwa di tahun 2018 seluruh desa di Kaltim dan Kaltara sudah 100 persen berlistrik.

ESDM Pastikan Pasokan Listrik Lebaran 2024 Aman, PLN Siapkan 2.766 Posko Siaga

"Saat ini, kami tinggal memperluas jaringan (listrik) pada titik-titik yang belum berlistrik, sehingga warga benar-benar dapat menikmati listrik. Kami pastikan pekerjaan ini akan selesai pada tahun 2018”, ujarnya, seperti dikutip dalam keterangan resmi PLN, Jumat 27 April 2018.

Petugas PLN menambah daya listrik.

PLN Siapkan 624 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik saat Nataru

Machnizon mengaku telah meninjau lapangan dan memastikan memastikan listrik benar-benar dinikmati warga, Desa Beringin Agung dan Desa Bukit Merdeka di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, kemarin Kamis 26 April 2018.

Kedua desa yang berjarak sekitar 44 km dari Kota Balikpapan ini merupakan salah satu lokasi proyek LISSA yang dirampungkan pada 26 Desember 2017. Proyek yang dimulai pada Oktober 2017 ini diresmikan bersamaan dengan 20 titik listrik desa lainnya di Kalimantan Timur.

“Dengan masuknya listrik ke desa ini selama 24 jam penuh, maka kualitas kehidupan masyarakat akan semakin meningkat,” ujar Machnizon.

Sebelum listrik PLN masuk desa, warga disebut mendapatkan listrik dari bantuan perusahaan tambang yang beroperasi di sekitar pemukiman penduduk. Saat itu, warga disebutkan harus membayar iuran sebesar Rp100 ribu hingga Rp250 ribu per bulan untuk menikmati listrik yang menyala paling lama 4 jam.

Belum lagi, lanjut dia, listrik tersebut sering padam, sehingga warga tidak sepenuhnya menikmati listrik. Karena itu, masuknya listrik PLN ke desa-desa menurutnya  disambut sangat baik oleh warga.

Diketahui, Listrik Desa Beringin Agung dan Desa Bukit Merdeka dibangun melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 4,67 kilometer sitkit (kms) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 5,35 kms, dengan total daya sebesar 200 kilo Volt Ampere (kVA). Total nilai investasi PLN atas proyek ini senilai Rp3,1 miliar.

Saat ini, terdata 186 pelanggan di kedua desa tersebut dan masih terdapat potensi penambahan pelanggan lainnya.

Listriknya sendiri disuplai penuh oleh Sistem Kelistrikan Mahakam, yakni sistem kelistrikan yang memasok listrik untuk Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, dan Bontang.

Pada April 2018, daya mampu Sistem Mahakam tercatat 484 MW dengan beban puncak berkisar 370 MW. Angka daya mampu tersebut belum termasuk dengan pembangkit yang saat ini dalam fase pemeliharaan untuk keandalan operasi jelang Ramadan dan Idul Fitri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya