Eskalasi Perang Dagang AS-China Bisa Pengaruhi Ekonomi Global
Kamis, 12 Juli 2018 - 18:03 WIB
Sumber :
- abc
Tanggal | Peristiwa | Perkiraan UBS |
---|---|---|
11 Juli | AS mengumumkan pajak 10?gi tambahan impor senilai USD 200 miliar (atau setara Rp 2,7 kuadriliun) | Sudah terjadi. Implementasi kemungkinan sebelum Oktober |
20 Juli | Tambahan USD 16 miliar (atau setara 224 triliun) dalam bentuk barang dikenakan pajak 25% oleh China dan AS | Ya, target teridentifikasi, proses konsultasi selesai, kemungkinan pengumuman 2 minggu mendatang |
September | AS mengimplementasikan pajak 10% untuk tambahan impor senilai USD 200 miliar (atau setara Rp 2,7 kuadriliun) | Ya, mengingat negosiasi atas praktek kekayaan intelektual di China tak akan terselesaikan |
September | China membalas dendam | Ya (sebagian) tapi impor dari AS terlalu kecil untuk sebuah respon proporsional |
Oktober | AS akan memutuskan apakah akan membalas tindakan balas dendam sebagian dari China | Unclear. There is a narrow path for de-escalation, otherwise a full out trade war with 30pc tariffs likely |
Akhir tahun | AS umumkan pajak mobil global | Ya, tapi dengan beberapa pecahan. |
Sumber: UBS
Pada pemodelan yang disampaikan UBS, tarif ajak 10 persen akan menyebabkan patokan utama ekuitas AS, yakni S & P500, jatuh 10 persen.
Perang dagang besar-besaran akan terjadi lebih dari dua kali lipat dari kemunduran itu, yang menghempaskan ekuitas AS jauh ke dalam batas kemampuan mengingat pendapatan rata-rata turun sekitar 15 persen
Ekuitas Asia akan turun 24 persen dan Eropa sebesar 25 persen.
Satu-satunya berita positif bagi investor Australia adalah ASX (bursa saham Australia) akan sedikit mengungguli bursa lain di seluruh dunia dalam scenario itu, tetapi masih turun hampir 20 persen.
AS paling terpukul