Pindah Pabrik ke UMP Rendah, Industri Disiapkan Insentif Khusus

Menteri Kordinator Perekonomian, Darmin Nasution
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah akan memberikan insentif bagi industri yang akan melakukan relokasi. Hal ini merespons usulan Kementerian Perindustrian untuk mendorong ekspor khususnya untuk industri tekstil, garmen dan sepatu.

UMP dan UMK 2024 Cuma Naik Tipis, RI Akan Terlambat Jadi Negara Maju

Ia menjelaskan, telah diputuskan adanya pemberian insentif bagi industri yang akan melakukan relokasi ke daerah dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) rendah. Hal itu salah satu yang diputuskan dalam rapat.

"Banyak hal, termasuk soal mendukung relokasi industri yang memang banyak dilakukan oleh industri tekstil garmen maupun sepatu. Dari daerah yang UMP-nya tinggi ke daerah yang UMP-nya rendah," kata Darmin di kantornya, Jumat 13 Juli 2018.

Daftar Lengkap UMP 2024 di 32 Provinsi, Ini yang Tertinggi dan Terendah

Ia mengatakan usulan dari Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto itu akan menjadi pertimbangan agar relokasi industri bisa dipermudah. Meski begitu, Darmin masih enggan memberikan rinciannya.

"Tidak perlu bilang persis daerahnya. Daerah yang UMP-nya lebih mahal ke daerah yang UMP-nya lebih murah, nah you tebak saja," katanya.

UMP Lampung 2024 Cuma Naik 3,6 Persen, Pemerintah Dianggap Tidak Berpihak ke Buruh

Meski begitu, Darmin menegaskan bahwa ini bukan dimasukkan dalam aturan melainkan inisiatif dari pihak swasta sendiri yang ingin melakukan relokasi.

"Itu inisiatif swasta, bukan pemerintah yang dorong-dorong. Tapi kalau mereka melakukan itu, pasti mereka memindahkan mesin dan sebagainya, bukan cuma membuat bangunan," katanya.

Selain itu, kata Darmin, Menteri Perindustrian juga mengusulkan agar pemerintah bisa membantu merestrukturisasi mesin-mesin pabrik yang sudah tua agar dunia usaha lebih produktif.

"Menteri Perindustrian mengusulkan, kalau mesin-mesinnya sudah tua, pemerintah bantu untuk restrukturisasi mesinnya dengan yang lebih baik dan lebih produktif. Kami sedang evaluasi insentifnya yang pas apa," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya