Inflasi Pekan Keempat Juli 0,25 Persen, Dipicu Harga Telur

Telur ayam.
Sumber :
  • REUTERS/Fabrizio Bensch

VIVA – Bank Indonesia mencatat inflasi pada pekan keempat Juli 2018 sebesar 0,25 persen berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH). Angka ini naik dibandingkan inflasi pekan pertama Juli yang sebesar 0,13 persen.

Hanya Konsumsi Nasi dan Telur, Pria di Jepang Berhasil Kumpulkan Uang hingga Rp10 Miliar

Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara mengatakan, inflasi pekan keempat ini setidaknya disumbang oleh inflasi tiga komoditas pangan di antaranya telur ayam, daging ayam ras, dan cabai rawit.

"Tiga item itu (penyumbang inflasi) adalah telur ayam 14 persen month on month, daging ayam ras 6,9 persen dan cabai rawit 19 persen," ujar Mirza di Gedung BI, Jakarta, Jumat 27 Juli 2018.

DPR Sindir Kenaikan UKT di Sejumlah PTN Menyesuaikan Harga Cabai dan Telur

Dengan inflasi sebesar 0,25 persen pada pekan keempat Juli ini, maka inflasi secara year to date sebesar 2,15 persen dan year on year sebesar 3,16 persen. Angka ini disebut masih sesuai target dan terbilang baik.

"Masih di range 3,5 persen plus minus 1 persen," katanya.

Daftar Harga Pangan 30 April 2024: Cabai Merah, Daging Sapi hingga Gula Naik Lagi

Adapun beberapa komoditas yang kerap menyumbang inflasi justru mengalami penurunan seperti misalnya harga daging sapi dan bawang putih. Bahkan, beras justru mengalami deflasi pada pekan keempat Juli.

Berdasarkan catatan BI, inflasi beberapa komoditas yang turun seperti daging sapi 1,35 persen, bawang putih 4,7 persen, dan cabai merah 6,6 persen. Sementara itu, beras justru menyumbang deflasi 0,03 persen.

"Kalau beras flat angkanya, 0,03 minus. Cenderung turun," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya