Malaysia-Singapura Sepakat Tunda Dua Tahun Proyek Kereta Cepat

Kereta kecepatan tinggi milik China generasi kedua.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dusep Malik

VIVA – Pemerintah Malaysia dan Singapura, sepakat menunda pembangunan proyek kereta kecepatan tinggi dalam dua tahun ke depan. Hal itu, lantaran Malaysia ingin memangkas utang negaranya yang sangat besar.

Dikritik Pemasukan Kereta Cepat Whoosh Tidak Nutup Bayar Utang, Netizen: Fix Ditarik Leasing

Dikutip dari Reuters, Senin 3 September 2018, penundaan proyek kereta kecepatan tinggi tersebut sudah disepakati hingga 31 Mei 2020. Sehingga, memungkinkan Malaysia meninjau kembali kondisi keuangannya.

Menteri Senior Malaysia, Azmin menyatakan bahwa keputusan tersebut sudah disepakati dua negara tanpa ada hukuman. Dan, ke depan kesepakatan itu akan dibuat dalam perjanjian baru untuk segera ditandatangani.

Dapat Restu Perbankan, Waskita Karya Pede Restrukturisasi Keuangan Efektif di Semester I-2024

"Kami telah sepakat (penundaan) untuk jangka waktu tertentu," kata Azmin kepada wartawan di sebuah acara.

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad menyatakan niatnya untuk membatalkan proyek tersebut beberapa minggu, setelah menjadi kepala negara usai menang pemilu Mei 2018.

Utang Luar Negeri RI Kuartal I-2024 Turun Jadi US$403,9 Miliar, Investor Tarik Dana di SBN

Meski demikian, Azmin mengatakan Malaysia tetap berkomitmen terhadap proyek kereta kecepatan tinggi tersebut dengan catatan membangun proyek tersebut dengan harga yang wajar.

"Kami ingin melanjutkan proyek ini, karena akan membawa kebaikan bagi kedua negara. Tetapi, selama penundaan kami akan membahas cara untuk mengurangi biaya," kata Azmin.

Sementara itu, Kementerian Transportasi Singapura menolak berkomentar terkait kesepakatan penundaan proyek kereta kecepatan tinggi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya