- Eduward Ambarita/VIVA.co.id
VIVA – Kinerja PT Pertamina dinilai tengah diuji oleh pemerintah saat ini dengan memberikan banyak blok-blok migas baru untuk dikelola. Selain itu, fluktuasi harga minyak mentah menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan.
Tantangan tersebut menurut Mantan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, diperberat dengan pembatalan kenaikan premium yang baru-baru ini diputuskan pemerintah. Sebab, subsidi yang diberikan sangat besar.
"Apakah Pertamina bisa memikul kondisi ini," kata Dwi saat menghadiri diskusi di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Rabu 17 Oktober 2018.
Dwi memahami, keputusan pemerintah itu berdampak luas bagi masyarakat. Sebab, konsumsi premium banyak digunakan masyarakat, khususnya kalangan menegah ke bawah.
Guna mengatasi hal tersebut, dia pun menyarankan, Pertamina bisa lebih mengoptimalkan kinerjanya dari hulu hingga hilir. Misalnya terus mengeksplorasi sumber migas-migas baru.
"Sehingga yang kita impor harusnya bisa diturunkan dengan kilang yang beroperasi secara optimal," kata dia.
Selain itu, hal lain yang perlu dilakukan adalah melakukan efisensi. Pos pengeluaran yang tidak perlu bisa dialihkan untuk hal- hal lebih produktif.
"Ini saya kira yang perlu dihitung," kata dia.
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif Dalam World Water Forum 2024
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina turut aktif berperan serta dalam kegiatan acara World Water Forum 2024 di Bali pada 18-25 Mei 2024.
