Dukung Pemerintah, Pengembang Siap Bangun Satu Hektare Satu Kecamatan

Foto udara pembangunan rumah bersubsidi di Banyuasin, Sumatera Selatan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

VIVA – Para pengembang properti yang tergabung dalam Pengembang Indonesia atau PI, bertekad akan membangun rumah seluas satu hektare di setiap kecamatan.

Viral Rumah Mpok Siti Dijual Murah Rp1 Juta, Ternyata Ini Alasannya!

Hal itu, sesuai dengan tema utama musyawarah nasional (munas) pertama asosiasi pengembang tersebut, Satu Hektare Satu Kecamatan, yang berlangsung pada 28-30 Oktober 2018, di Grand Cempaka Hotel, Jakarta.

Saat pembukaan secara resmi Munas PI, Senin 29 Oktober 2018, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Khalawi Abdul Hamid, mengatakan, tema tersebut sangat tepat dalam rangka mendukung Program Sejuta Rumah.
 
“Pemerintah sangat mengapresiasi upaya dan perkembangan pesat yang telah ditunjukkan oleh PI. Ini adalah sesuatu yang sangat luar biasa, apa yang menjadi tekad PI dalam mendukung program pemerintah. Konsep satu kecamatan satu hektare sangat strategis dalam menuntaskan backlog (kebutuhan) perumahan,” ujar Khalawi, seperti dikutip dari keterangannya, Selasa 30 Oktober 2018.

Dukung Insentif PPN, Ciputra Jual Rumah Rp133 Juta Secara Virtual

Dikatakan Khalawi, hasil kerja bersama, baik yang dilakukan pemerintah maupun pihak swasta yang didukung oleh masyarakat, terlihat jelas dalam empat tahun belakangan. Pada 2015, bisa terealisasi pembangunan rumah mencapai 699.770 unit. Selanjutnya pada 2016, naik menjadi 805.169 unit rumah dan 2017, juga naik mencapai 904.758 unit.

Hingga 24 September 2018, angkanya sudah mencapai 736.187 unit dan diyakini akan bertambah sampai akhir tahun ini. Dari total ini, hampir 70 persen adalah rumah sederhana.

Simak Syarat Dapat Rumah Murah untuk Guru di Jawa Barat

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PI, Barkah Hidayat mengatakan, asosiasi yang ia pimpin sangat fokus dalam membangun hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Ia juga menyebut, sebagai organisasi baru dalam industri properti, PI terus tumbuh dan semakin besar.

“Kami menggelar munas ini adalah sebagai salah satu kewajiban untuk memenuhi regulasi pemerintah, sebagai asosiasi pengembang. Dan, Alhamdulillah dalam tempo satu setengah tahun sejak berdiri, PI semakin profesional, dan telah menunjukkan perkembangan signifikan dalam pelbagai aspek,” kata Barkah.

Sebagai organisasi pengusaha perumahan, khususnya rumah bersubsidi, PI ikut berperan aktif membantu pemerintah dalam membangun rumah MBR di seluruh wilayah Indonesia. Sebanyak  400 anggota yang tersebar di 18 DPD seluruh Indonesia, PI telah ikut memberikan kontribusinya untuk sektor perumahan.

Melalui program Satu Hektare Satu Kecamatan, PI memiliki semangat yang kuat bersama-sama asosiasi perumahan lainnya mendukung program mulia yang dicanangkan pemerintah, yakni sejuta rumah, dalam menutup defisit kebutuhan rumah yang masih belum teratasi.

Dalam usia kurang dari dua tahun, anggota Pengembang Indonesia telah turut berkontribusi aktif hingga saat ini membangun 50 ribu unit rumah.

Barkah memberikan contoh, DPD PI Sulawesi Selatan saat ini memiliki 164 anggota perusahaan yang terdaftar. Data terbaru yang disampaikan, hanya dari 80 anggota yang sedang membangun, tercatat 2.000 hektare yang sedang dibangun dengan nilai proyek mencapai Rp1,1 triliun.

“Maka, untuk memotivasi para anggota DPD di seluruh Indonesia, agar terus membangun rumah bersubsidi, pada Munas I ini DPP juga memberikan apresiasi kepada DPD yang berprestasi dengan kategori, DPD PI paling aktif, DPD PI paling inovatif, DPD PI paling inspiratif, dan DPD PI paling kreatif,” ungkap Barkah.

Selain itu, tambah Barkah, PI mendukung program pembinaan asosiasi pengembang perumahan yang dilakukan pemerintah, khususnya dalam program ARSAP 3 (Akreditasi, Registrasi, dan Sertifikasi Asosiasi Pengembang dan Pengembang Perumahan). Dari regulasi ini, diharapkan terjadi standardisasi kualitas bangunan, tersedianya data yang akurat agar bertemunya sisi supply dan demand perumahan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya