Asing Bisa Investasi di Kilang, Pertamina: Yang Penting Impor Turun

Vapour Recovery Unit (VRU) di TBBM Plumpang
Sumber :
  • VIVA/Ikhwan Yanuar

VIVA – PT Pertamina menyambut baik jika investasi asing dalam pembangunan kilang dibuka selebar-lebarnya. Hal ini merupakan arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar pembangunan kilang berjalan dan impor migas berkurang. 

Perkuat Komitmen Net Zero Emission, PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan mengatakan pihaknya memang membutuhkan pendanaan yang besar dalam pembangunan kilang. Sehingga dibukanya peluang asing berinvestasi hingga 99 persen di pembangunan kilang diharapkan menarik minat investor. 

"Enggak apa-apa, kita sambut baik. Ada partisipasi dari luar, bagus. Yang penting kita kurangi impor, lebih sustain, secure energy kita," kata Heru di acara Pertamina Energy Forum 2018, Jakarta, Kamis 29 November 2018. 

Pertamina dan ExxonMobil Teken Kerja Sama Pengembangan Carbon Capture Storage

Ia mencontohkan, investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan satu kilang diperkirakan mencapai US$10 miliar. Investasi ini lengkap dengan fasilitas pengolahan minyak hingga petrokimia. 

"Tapi kalau minyak aja bisa US$6 miliar sampai US$7 miliar," kata dia. 

Holding RS BUMN IHC Kerahkan Tim Medis Layani Kegiatan World Water Forum di Bali

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Djoko Siswanto, sebelumnya pembangunan kilang di RI berjalan lambat karena butuh investasi yang besar. Padahal kebutuhan produksi dalam negeri sangat dibutuhkan agar impor BBM bisa ditekan. 

Pertamina pun diimbau membuka selebar-lebarnya peluang investasi asing dalam kerja sama pembangunan kilang. Bahkan, Djoko mengatakan, porsi asing sampai 99 persen bisa disetujui pemerintah asalkan impor BBM berkurang dengan terbangunnya kilang. (ren)

Jusuf Kalla

Jusuf Kalla Besok Bakal jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Wakil Presiden RI 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla atau JK, akan menjadi saksi meringankan dalam persidangan dengan terdakwa mantan Dirut Pertamina, Karen Agustiawan.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024