Rupiah Naik Turun, Darmin: Pasar yang Aneh

Ilustrasi rupiah melemah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengaku heran atas pergerakan nilai tukar rupiah yang naik turun dalam satu bulan ini. Dia, bahkan menyebutkan hal tersebut lebih karena penyakit pasar keuangan yang memiliki reaksi berlebih.

Dolar AS Sempat Tembus Rp16.200, Jokowi: Kita Ketar-ketir, Agak Ngeri Juga

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Bank Indonesia, Jumat 7 Desember 2018, nilai tukar rupiah dolar AS kembali meroket sentuh Rp14.539 atau melemah dibanding perdagangan kemarin, yang bertengger di level Rp14.507 per dolar AS. 

Padahal sejak akhir November hingga awal Desember 2018, rupiah terus mengalami tren penguatan. Di mana pada 3 Desember 2018, rupiah mampu bertengger di posisi Rp14.252 per dolar AS atau menguat dibanding posisi 30 November di posisi Rp.14.339.

Rupiah Loyo Lawan Dolar AS Dipicu Terbukanya Opsi Kenaikan Suku Bunga The Fed

Darmin menyebutkan, pelemahan yang terus terjadi saat ini lebih karena buruknya sentimen pasar keuangan terhadap penangkapan Chief Financial Officer (CFO) Huawei, Wanzhou Meng oleh Kepolisian Kanada atas perintah AS pada 1 Desember 2018.

"Ini memang dunia ini aneh sekali. Ada CFO Huawei ditangkap, malah goyang dunia. Ini aneh-aneh saja. Pasar itu, memang ada penyakitnya satu. Namanya itu, alah lupa saya namanya, itu kira kira rada-rada suka lepas dia reaksinya, berlebihan," kata Darmin, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat 7 Desember 2018.

Rupiah Mulai Sentuh Rp 15.900-an per Dolar AS, Gubernur BI: Enggak Usah Kaget

Namun begitu, Darmin optimistis, dengan berbagai kebijakan moneter maupun fiskal yang terus konsisten dilakukan pemerintah, peluang rupiah kembali dan terus menguat akan bisa terjadi. Diutarakannya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih under value.

"Ada, tetap ada (penguatan). Yang penting, kita pelihara kepercayaan pasar, kita bikin kebijakan kita untuk vokasi, kemudian untuk ekspor. Nanti, ekspor apa kita pelan-pelanlah, satu per satu dipelihara iklim dan kepercayaannya itu akan menguat," ucapnya. (asp)

Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta

Rupiah Loyo ke Level Rp 16.038 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot loyo pada perdagangan Selasa, 28 Mei 2024. Rupiah melemah sebesar 18 poin, atau 0,11 persen ke Rp 16.038 per dolar AS.

img_title
VIVA.co.id
28 Mei 2024