Jelang Natal, Harga Daging Ayam di Depok Meroket

Pedagang daging di Pasar Kemirimuka, Beji Depok
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Depok mulai mengalami kenaikan. Daging ayam yang tadinya dijual Rp40  ribu per ekor, kini rata-rata menjadi sekira Rp55 ribu per ekor.

Daftar Harga Pangan 17 Juli 2023: Beras hingga Daging Turun

Kondisi itu kini mulai dikeluhkan para pedagang dan konsumen. Jamilah, salah satu pedagang ayam potong di Pasar Kemirimuka, Beji Depok mengungkapkan, kenaikan harga telah terjadi sejak seminggu lalu.

“Tadinya di bulan November masih Rp40 ribuan, sekarang naik Rp15 ribu, jadi Rp55 ribu. Ya mau bagaimana lagi, sudah dari sananya naik,” katanya pada wartawan, Rabu 19 Desember 2018.

Harga Daging Ayam dan Cabai di Sumedang Mahal, Omzet Pedagang Turun hingga 50 Persen

Dia mengatakan, selama lebih dari 23 tahun berdagang ayam, baru kali ini harga tersebut naik cukup drastis. “Selama saya jualan di sini baru kali ini yang naiknya seperti ini,  biasanya naik seribu dua ribu ini sampai naik belasan ribu,” ucapnya. 

Tak jauh berbeda dengan Jumilah, pedagang ayam lainnya, yakni Sujini mengaku, imbas dari kenaikan harga ayam potong membuat sejumlah pelanggannya berkurang. Kalau pun ada, mereka memilih mengurangi jatah pembelian.

Harga Daging Ayam dan Cabai di Pasar Tradisional Bandung Meroket

“Sekarang pembeli pada kurang-kurangi jatah belinya. Kalau yang biasanya beli 15 kilo sekarang belinya paling 13 kilo-an,” katanya. 

Kondisi ini tentu saja membuat para pedagang merasa bingung untuk menjual kembali ke masyarakat apabila harga yang dibanderol terlalu tinggi.

“Namanya pedagang kita kan maunya dapat untung yak,  misalnya aja nih kulit ayam dari pabriknya Rp25 ribu terus ke saya dijualnya Rp27 ribu, ya mau enggak mau saya jual Rp30.000. Kadang ada aja yang protes marah-marah tapi mau bagaimana lagi,” ujarnya mengeluh. 

Adi, salah seorang pemilik warung makan mengatakan, karena harga daging ayam potong merangkak naik, ia tak punya pilihan lain selain menaikkan harga. Sebab, hampir rata-rata pelanggannya gemar menikmati sajian ayam goreng.

“Ayam goreng ini kan paling banyak yang suka. Mau enggak mau saya harus ikut menaikkan harga, tapi pelan-pelan,”  katanya. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya