Defisit APBN April 2019 Tercatat Rp101 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN pada April 2019, kembali mengalami kenaikan. Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, defisit pada bulan itu sebesar Rp101 triliun, naik tajam dari catatan defisit April 2018, yang sebesar Rp54,9 triliun.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, defisit tersebut mengalami kenaikan, lantaran belanja negara bertumbuh sebesar 8,4 persen atau lebih kencang, ketimbang pertumbuhan pendapatan negara yang hanya sebesar 0,5 persen.

Namun, ditegaskannya, naiknya defisit tersebut masih dalam batas aman, lantaran defisit yang tercatat sebesar 0,63 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) tersebut masih terkendali, walaupun sedikit lebih tinggi dari catatan April 2018, sebesar 0,37 persen dari PDB.

"Lebih dalam dibanding tahun lalu. Dengan begitu bahwa tekanan terhadap pendapatan negara terjadi sementara, belanjanya relatif sama menghasilkan kondisi APBN April defisit lebih tinggi dari tahun lalu," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin 22 April 2019.

Secara nominal, lanjut dia, pendapatan negara pada April 2019, sebesar Rp530,7 triliun atau telah mencapai 24,5 persen dari target belanja negara dalam APBN 2019, yang sebesar Rp2.165,1 triliun.

Sementara itu, untuk belanja negara pada April 2019, tercatat sebesar Rp631,8 triliun atau telah mencapai 25,7 persen dari target pendapatan negara dalam APBN 2019, yang sebesar Rp2.461,1 triliun. 

Sri mengungkapkan, dengan catatan itu, keseimbangan primer pada April 2019, juga mengalami kenaikan defisit menjadi negatif Rp18,4 triliun dibanding posisi defisit April 2018, yang tercatat surplus Rp24,4 triliun.

Realisasi defisit keseimbangan primer itu mencapai 91,7 persen dari target APBN 2019, yang sebesar Rp20,1 triliun, dengan pertumbuhan mencapai 175,5 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Sri Mulyani Ungkap 'Kontraksi Dalam' Belanja Modal Januari 2022

"Dengan demikian sampai April, keseimbangan primer kita defisit Rp18,4 triliun, ini sangat beda jauh dengan kondisi April lalu yang positif Rp24,4 triliun. Ini akibatnya terjadi penurunan," tegas dia. (asp)

Sosialisasi UU HPP di Jawa Tengah.

Sosialisasi Pajak Bareng Sri Mulyani, Ganjar Minta Warga Jangan Takut

Di depan pengusaha di Jateng, Ganjar menegaskan bahwa Pemerintah juga memberikan insentif perpajakan saat ini.

img_title
VIVA.co.id
10 Maret 2022