Laba Bank Mandiri Minus 23,7 Persen pada Kuartal II-2020

Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – PT Bank Mandiri memperoleh penurunan laba bersih pada kuartal II-2020. Pada periode itu, laba bersih konsolidasi sebesar Rp10,3 triliun, turun 23,7 persen dari kuartal II-2019 sebesar Rp13,5 triliun.

Raup Laba Bersih Rp483 Miliar pada 2023, BRI Insurance Bagikan Dividen Rp 118 Miliar

Baca Juga: Akhir Kuartal II-2020, Laba BRI Tercatat Turun 36,8 Persen

Meski demikian, Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar, mengaku cukup bersyukur karena pencapaian aset konsolidasi sebesar Rp1.359,4 triliun atau meningkat 10,02 persen.

Cetak Laba Bersih 2023 Rp 6,8 Triliun, Jasa Marga Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar

"Kami berharap apa yang kami lakukan dapat ikut memulihkan denyut nadi perekonomian Indonesia dan mengembalikan optimisme Bangsa Indonesia untuk bangkit dari krisis akibat pandemi coronavirus,” katanya di Jakarta, Rabu 19 Agustus 2020.

Walaupun laba turun, tapi Royke mengungkapkan kredit Bank Mandiri konsolidasi meningkat 4,38 persen secara tahunan atau year on year menjadi Rp871,7 triliun pada paruh pertama tahun ini.

RUPST Bukit Asam Sepakat Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun, 75 Persen dari Laba Bersih

Royke memasang strategi pertumbuhan yang konservatif melalui penerapan prinsip kehati-hatian dan analisis sektor yang cermat dalam penyaluran kredit. Tercermin dari rasio kredit bermasalah Bank Mandiri di level 3,28 persen.

“Untuk mengantisipasi potensi ketidakpastian ekonomi ke depan, kami juga membangun pencadangan untuk memastikan terjaganya kualitas aset. Per Juni 2020, rasio coverage CKPN konsolidasi kami berada di kisaran 195,5 persen,” katanya.

Meski meningkatkan pencadangan, Royke memastikan bahwa Bank Mandiri memiliki likuiditas pada level yang aman dan dapat mendukung skenario ekspansi perseroan. 

Hal ini didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi yang mencapai 15,82 persen secara tahunan menjadi Rp976,6 triliun, di mana komposisi dana murah mencapai 61,9 persen. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya