Penyebab Laba Bersih Amman Mineral Internasional Turun 27 Persen di Q1-2024

Area operasi PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)
Sumber :
  • Dok. Amman

Jakarta – PT Amman Mineral Internasional Tbk atau AMMN mencatat, laba bersih pada kuartal I-2024 sebesar US$131 juta. Jumlah ini tercatat turun 27 persen dibandingkan kuartal I-2023 yang sebesar US$179 juta. 

Harga Emas Hari Ini 17 Mei 2024: Global Stabil, Antam Anjlok

Presiden Direktur AMMAN, Alexander Ramlie mengatakan, margin perusahaan juga turun dari 30 persen pada kuartal I-2023, menjadi 22 persen pada kuartal I-2024. Hal ini disebabkan oleh peningkatan biaya keuangan dan kewajiban bagi hasil atau Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

"Laba bersih sebesar US$131 juta pada kuartal I-2024, 27 persen lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I-2023 sebesar US$179 juta," kata  Alexander dikutip dalam keterangannya, Jumat, 3 Mei 2024.

Dukung Hilirisasi Mineral, MIND ID Serius Jalankan Proyek Smelter

Produksi Emas dan Tembaga Meningkat

Alat berat di area operasi PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)

Photo :
  • Dok. Amman
Harga Emas Hari Ini 16 Mei 2024: Global Nanjak, Antam Cetak Rekor Baru Lagi!

Alexander menuturkan, pada periode ini produksi konsentrat pada naik sebesar 28 persen secara year on year (yoy), dengan produksi tembaga dan emas masing-masing meningkat sebesar 21 persen dan 34 persen. 

"Saat ini kami sedang menuju puncak produksi Fase 7 dengan bijih berkadar tinggi, yang diperkirakan akan habis pada akhir tahun 2024. Pasca Fase 7, kami akan bertransisi menuju penambangan bijih Fase 8," jelasnya.

Dia menuturkan, untuk proyek ekspansi berjalan sesuai rencana. Proyek smelter sudah melampaui target yang ditetapkan pada bulan Maret 2024 dan pembangunan berjalan sesuai jadwal untuk penyelesaian konstruksi fisik pada akhir Mei 2024. 

Sementara itu, Direktur Keuangan AMMAN, Arief Sidarto mengatakan, meskipun hasil produksi yang baik pada kuartal I-2024, penjualan bersih hanya naik sebesar 1 persen. Hal ini karena penurunan harga tembaga sebesar 19 persen, yang diimbangi oleh peningkatan volume penjualan emas dan tembaga masing-masing sebesar 15 persen dan 5 persen, serta peningkatan harga emas sebesar 9 persen.

"Selain itu, terdapat penundaan pengiriman selama beberapa minggu pada bulan Januari 2024 karena kami perlu merevisi izin ekspor agar bea ekspor tetap di 10 persen. Selama kuartal pertama tahun 2024, AMMAN menunjukkan ketahanan finansial di tengah beberapa tantangan dan berkomitmen untuk menerapkan pengelolaan keuangan yang hati-hati dan pengendalian biaya yang ketat," jelasnya.

Adapun EBITDA AMMAN turun sebesar 7 persen, dari US$349 juta pada kuartal I-2023 ke US$326 juta pada kuartal I-2024. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan bea ekspor dan royalti pemerintah. 

"Meskipun demikian, Perusahaan mempertahankan marjin EBITDA yang kuat sebesar 54 persen," jelasnya. 

Sementara itu, total belanja modal AMMAN pada kuartal I-2024 adalah US$420 juta, naik 104 persen dibandingkan kuartal-2023. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh proyek-proyek ekspansi di antaranya sustaining capex sebesar US$67 juta smelter sebesar US$123 juta.

Kemudian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), fasilitas liquified natural gas (LNG), serta fasilitas transmisi dan distribusi (T&D) sebesar US$59 juta. Ekspansi pabrik konsentrator (termasuk desain ulang ekspansi pabrik konsentrator) sebesar US$138 juta, dan infrastruktur pendukung sebesar US$32 juta.

Sedangkan per 31 Maret 2024, AMMAN memiliki total utang sebesar US$3.743 juta dengan total utang bersih sebesar US$2.303 juta, atau meningkat sebesar 16 persen dari Desember 2023. Kenaikan utang ini mencerminkan pertambahan pinjaman untuk mendukung belanja modal dan kegiatan operasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya