- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menghijau di level 6.022 pada pembukaan perdagangan Kamis, 22 April 2021. Posisi itu menguat 29 poin atau 0,49 persen, dibanding penutupan perdagangan Rabu, 21 April 2021 di level 5.993.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi bahwa IHSG masih memiliki potensi untuk bergerak tertekan pada perdagangan hari ini.
"Setelah sebelumnya saham-saham di sektor konsumsi dan industri dasar turun memimpin pelemahan," kata Lanjar dalam riset hariannya, Kamis 22 April 2021.
Lanjar menjelaskan, para investor merespon pelemahan ekuitas global di tengah peningkatan kasus COVID-19 pada optimisme akan keberhasilan vaksinasi.
Faktor lainnya yakni termasuk Bank Indonesia yang telah memangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia, menjadi 4,1 persen dari sebelumnya 5,1 persen.
Secara global, perusahaan-perusahaan di sektor energi dan teknologi sebelumnya telah memimpin penguatan. Selanjutnya, investor akan menanti soal hasil laporan persediaan minyak mentah di AS, keputusan suku bunga di Eropa, hingga data penjualan rumah baru di AS.
Secara teknikal, IHSG bergerak break out level psikologis 6.000 dan mendekati level lower bollinger bands hingga bullish trend jangka menengah. Indikator stochastic bergerak bearish dengan MACD yang memiliki kondisi undervalue.
"Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi bergerak tertekan mencoba whipsaw di level psikologis 6.000, dengan support resistance 5.948-6.056," ujarnya.
Lanjar juga memberikan sejumlah rekomendasi saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni AALI, ACST, ADHI, ANTM, HRUM, INKP, MNCN, PGAS, PTPP, SSMS, UNTR, WIKA.
