Rupiah Melemah usai Laporan Cadangan Devisa Menurun

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah pada perdagangan Rabu, 9 Juni 2021. Pelemahan terjadi meskipun rupiah masih ditransaksikan di level kisaran Rp14.260 per dolar AS.

Utang Luar Negeri RI Kuartal I-2024 Turun Jadi US$403,9 Miliar, Investor Tarik Dana di SBN

Di pasar spot, hingga perdagangan pukul 09.45 WIB, rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.267. Nilai tersebut melemah sekitar 0,11 persen dari level penutupan perdagangan kemarin Rp14.252.

Sementara itu, data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir menetapkan nilai tengah rupiah di level Rp14.262. Menguat dari hari sebelumnya Rp14.271.

Rupiah Lesu ke Rp 16.128 per Dolar AS

Mengutip laporan daily economic and market review edisi hari ini, isu ekonomi yang menjadi perhatian adalah posisi cadangan devisa Indonesia yang menurun US$2,4 miliar pada akhir Mei 2021.

Penurunan cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, terjadi net outflow di pasar keuangan sebesar US$250 juta pada Mei 2021 akibat pengaruh isu normalisasi kebijakan moneter AS.

Nilai Tukar Rupiah Melemah Bikin Harga Motor Yamaha Ikut Naik?

"Sebagai tambahan informasi, penerbitan Samurai bond sebesar JPY100 miliar (setara USD0,91 miliar) belum mampu meningkatkan cadangan devisa Indonesia pada bulan Mei 2021. Hal ini mengindikasikan besarnya pembayaran utang luar negeri pemerintah pada periode tersebut," kata Chief Economist Bank Mandiri Andri Asmoro.

Baca juga: Sudah 84 Persen, Jokowi: LRT Jabodebek Beroperasi Juni 2022

Meski begitu, Andri menekankan, sejak kemarin rupiah meneruskan tren penguatan seiring ekspektasi perbaikan ekonomi global dan domestik. Rupiah pada perdagangan kemarin ditutup terapresiasi sebanyak 0,1 persen dan bergerak pada kisaran Rp14.253 dan Rp14.268.

Penguatan nilai tukar rupiah itu dikatakannya tidak terlepas dari masih tingginya ekspektasi perbaikan ekonomi, baik global maupun domestik. Oleh sebab itu, dia memperkirakan rupiah masih memiliki potensi menguat pada perdagangan hari ini.

"Secara teknikal, pada perdagangan hari ini kami memperkirakan rupiah terhadap US$ diprediksi berada pada interval Rp14.233-Rp14.295," tegasnya. (dum)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya