- ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
VIVA – Pelaku usaha asal Belanda membeli produk kelapa dan maggots atau larva dari Indonesia senilai US$750 ribu. Pembelian ini dilakukan jelang hari terakhir Trade Expo Indonesia Digital Edition (TEI-DE) 2021, Kamis, 4 November 2021.
Kementerian Perdagangan mengungkapkan, produk larva dan turunan kelapa tersebut akan digunakan oleh para pengusaha asal Belanda ini sebagai bahan baku pakan burung yang cukup besar pasarnya di Eropa.
Untuk merealisasikan komitmen ini, Kementerian Perdagangan pun telah memfasilitasi penandatanganan dua Letter of Intent (LoI) antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra dagang asal Belanda.
"Penandatanganan LoI ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Belanda," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Ganef Judawati melalui keterangan tertulis.
Pengunjung memberi pakan untuk burung Makaw Biru Kuning (Ara arauna) saat berwisata di Wisata Taman Burung Bird & Bromelia Pavilion, Bandung, Jawa Barat
- ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Ganef pun mengungkapkan, sejak awal pembukaan TEI-DE 2021, sudah enam kali pelaku usaha Belanda mengikuti Signing Trade Commitment dengan total nilai sebesar US$13,7 juta.
Penandatanganan trade commitment ini dikatakannya termasuk juga penandatanganan nota kesepahaman (MoU) imbal dagang produk daging dan ikan yang sebelumnya sudah dilakukan.
Ganef menyampaikan, total nilai transaksi Trade Commitment sendiri selama TEI-DE 2021 tercatat sudah lebih dari US$978,8 juta dari hasil kunjungan pelaku usaha di setiap kategori produk di platform TEI-DE ini.
"Komitmen perdagangan antara Indonesia dan Belanda hari ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan ikatan ekonomi yang lebih kuat antara kedua negara," tutur Ganef.
Periode Januari?Agustus 2021, neraca perdagangan Indonesia dengan Belanda menunjukkan surplus sebesar US$2,4 miliar atau naik 63,26 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Daun Kelor Asal Blora Merambah Negeri Jiran
CV Argo Sehat Nusantara, perusahaan yang berdomisili di Blora, Jawa Tengah mengekspor dua ton daun kelor ke Kuala Lumpur, Malaysia.
