Menhub: Terminal 2F Dibuka untuk Kedatangan Pekerja Migran Indonesia

Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta.
Sumber :
  • Angkasa Pura II.

VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku telah mengantisipasi kepadatan penumpang di terminal kedatangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Antisipasi dilakukan di tengah masa Libur Natal dan Tahun Baru 2021/2022.

Indonesia-Arab Saudi Perluas Kerja Sama Penerbangan Haji dan Umroh, Intip Kesepakatannya

Menhub menjelaskan, setiap harinya ada sekitar 3.000-4.000 penumpang internasional yang datang ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Oleh sebab itu, dia mengkhususkan terminal 2F untuk kedatangan Pekerja Migran Indonesia.

“Sebagai langkah antisipatif, saya meminta Terminal 2F dibuka dan dimanfaatkan untuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI), sehingga tidak terjadi penumpukan,” kata dia dikutip dari keterangannya, Sabtu, 25 Desember 2021.

Paparkan Revolusi Ketenagakerjaan PMI, Kepala BP2MI Sebut Golden-Triangle Harus Kolaborasi Solid

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Photo :
  • Tangkapan layar.

Selain itu, Budi juga menginisiasi untuk membuka pintu kedatangan internasional Bandara Internasional Juanda di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Sebab, menurutnya 30 persen pelaku perjalanan internasional berasal dari wilayah tersebut.

Bandara Supadio Pontianak Turun Kelas Jadi Bandara Domestik

“Karena sekitar 30 persen pelaku perjalanan internasional ini berasal dari Surabaya dan Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan diskusi hari ini, pihak Bandara Juanda menyatakan sudah siap,” ucapnya.

Menhub juga mengaku telah meminta kepada Perum Damri untuk menambah jumlah bus yang membawa pelaku perjalanan internasional ini baik ke wisma atlet maupun hotel-hotel yang telah ditunjuk. 

Di sisi lain, dia juga memastikan tidak ada penambahan penerbangan atau extra flight di masa libur Nataru ini sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 111 Tahun 2021. SE tersebut berlaku mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Selain melakukan antisipasi di terminal kedatangan, pemerintah juga memastikan pelayanan penumpang yang akan melakukan karantina, antreannya lebih cepat dan tidak penuh sesak. 

Di sisi lain, dipastikan juga harga hotel untuk karantina telah dibuat transparan dan menggunakan sistem yang lebih jelas, untuk menghindari oknum yang memberikan harga yang tidak wajar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya