Didorong Sentimen Negatif, Rupiah Melemah Lagi di Akhir Pekan

Nilai Tukar Rupiah Dollar
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Jumat pagi 18 Maret 2022. Pada pukul 09.16 WIB, rupiah terpantau melemah sebesar 0,22 persen ke posisi Rp14.319 per dolar AS dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp14.302 per dolar AS.

Melemah ke Level Rp 16.058 Per Dolar AS, Ada Harapan Rupiah Menguat Hari Ini

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp14.290 per dolar AS.

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan melemah hari ini. Hal itu disebabkan oleh sentimen negatif terlihat terhadap aset berisiko pagi ini. Serta Sebagian indeks saham Asia bergerak negatif, juga Indeks saham Futures AS bergerak turun.

Rupiah Menguat Pagi Ini Terdorong Optimisme Ekonomi RI Bakal Tumbuh di Atas 5 Persen

“Pasar mungkin masih mencerna dampak kenaikan suku bunga acuan AS meskipun sesuai dengan ekspektasi. The Fed memberikan indikasi akan menaikkan suku bunga acuan pada sisa 6 rapat tahun ini,” kata Ariston kepada VIVA, Jumat 18 Maret 2022.

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur BI Sebut Rupiah Menguat Menuju Rp 15.800 per Dolar AS, Ini Faktor Pendukungnya

Selain itu, kenaikan harga minyak mentah juga akan memberikan sentimen negatif terhadap pasar. Di mana analis telah memperkirakan bahwa akan terjadi penurunan suplai di pasar karena pelarangan impor minyak dari Rusia.

“Harga minyak mentah kembali naik ke atas US$100 per barel. Kenaikan harga energi bisa mendorong kenaikan harga-harga konsumsi yang bila berlarut-larut, akan menekan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Ariston melanjutkan, invasi Rusia masih terus berlangsung di tengah perundingan gencatan senjata juga masih berlangsung. Disrupsi terhadap suplai minyak dan komoditi lainnya disebabkan oleh perang ini.

Sementara itu, dari dalam negeri Bank Indonesia (BI) mengatakan pertumbuhan ekonomi masih kuat, dan inflasi masih terjaga. Dengan hal tersebut akan mendukung penguatan rupiah terhadap dolar AS.

“Surplus neraca perdagangan RI juga membantu menahan dampak negatif kenaikan suku bunga acuan AS terhadap rupiah,” terang Ariston.

Adapun potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini ada pada kisaran Rp14.330. dengan support di kisaran Rp14.260.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya