BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Nasional 5,5 Persen pada 2022

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Bank Indonesia (BI) optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 mencapai angka 5,5 persen. Hal tersebut diyakini karena perekonomian Indonesia saat ini tengah menunjukkan pemulihan ke arah positif.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh, BI Pede Pertumbuhan Sepanjang 2024 di 5,5 Persen

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengungkapkan pertumbuhan ekonomi nasional saat ini seimbang. Di mana hal itu didukung oleh ekspor, konsumsi rumah tangga, dan investasi.

“Kita bersyukur bahwa Indonesia sekarang dalam arah pemulihan ekonomi. Insya Allah pertumbuhan ekonomi kita tahun ini bisa 4,7 sampai 5,5 persen, setelah 3,7 persen tahun lalu,” ujar Perry saat Kuliah Umum dengan tema ‘Mendorong Akselerasi Pemulihan Ekonomi dan Menjaga Stabilitas’, Senin 21 Maret 2022.

Bank Indonesia and PP ASKI Hold Karate National Seminar

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo.

Photo :
  • Youtube Bank Indonesia

Ia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih seimbang. Untuk investasi, khususnya investasi non banguan. “Karena begitu banyaknya reformasi struktural termasuk hilirisasi, PMA (penanaman modal asing) dan stimulus dari pemerintah dan BI kita lakukan untuk mendorong ekonomi kita,’”anjutnya.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,11 Persen, Airlangga: Tertinggi Sejak 2015

Selain itu, ia juga optimis harga komoditas akan stabil. Dengan ketahanan eksternal Indonesia juga lebih kuat mengatasi dampak global. Seperti yang terjadi ketegangan geopolitik, normalisasi, maupun risiko pasar keuangan global.

Adapun pada sistem keuangan juga terlihat kuat. Hal itu dapat dilihat pada perbankan, dan non performing loan yang rendah. Kemudian kredit juga tumbuh dengan cepat sebesar 6,6 persen, yang diikuti oleh sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), tumbuh sebesar 14,1 persen.

“Itulah ekonomi Indonesia, dengan semangat kita akan tumbuh lebih baik dan lebih kuat. Untuk itu kita juga beruntung bahwa Indonesia koordinasi kebijakan sangat kuat dengan Presiden, dan tentu saja dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menkeu Sri Mulyani,” jelas Perry.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya