Konsumsi BBM dan LPG Sumut Akan Naik Saat Ramadhan, Ini Kata Pertamina

Petugas SPBU Pertamina siap hadapi kondisi normal baru.
Sumber :
  • Pertamina

VIVA – Saat bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah akan terjadi peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sumatera Utara. PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok BBM aman dan lancar didistribusikan kepada masyarakat.

Konsumsi BBM Skutik Yamaha Fazzio dari Yogyakarta ke Solo Tembus 83 Km/Liter

Selain BBM, stok LPG dan avtur dapat selalu terpenuhi dengan aman khususnya pada bulan Ramadhan ini. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dengan terjadi peningkatan konsumsi energi hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijrah nantinya.
 
"Kami mencatat ada peningkatan konsumsi BBM, LPG, dan avtur jelang Ramadhan 1443 Hijriah. Pertamina Patra Niaga menjamin pasokan BBM, LPG dan avtur dalam kondisi aman," sebut Area Manager Communication, Relations, & CSR Sumbagut, SH C&T PT Pertamina Patra Niaga, Taufikurachman, Jumat 1 April 2022.

Baca juga: Intip Perbandingan Harga Pertamax dan BBM Sejenis dari Kompetitor

Edy Rahmayadi Blak-blakan Tak Akan Duet Bareng Ijeck Lagi: Terlalu Tinggi, Kurang Pas

Ia menjelaskan, pihaknya juga melakukan penambahan SPBU Kantong untuk memastikan tersedianya stok BBM di beberapa titik padat wisata dan mudik serta menyiagakan 309 SPBU yang beroperasi penuh selama 24 jam. 

Selain itu, sebagai upaya untuk mengatasi antrean kendaraan di sejumlah SPBU, Pertamina Patra Niaga juga telah melakukan penambahan Solar hingga 10 persen di wilayah Sumbagut. 

Peningkatan Literasi Digital, Perpusnas Bantu 525 Desa di Sumut untuk Pengembangan Perpustakaan

Disinggung terkait harga BBM Pertamax dan Pertalite, kata Taufikurachman, Pertamax disesuaikan harganya menjadi Rp12.750 per liter (untuk daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor/PBBKB 7,5 persen), dari harga sebelumnya Rp9.200 per liter. Sedangkan Pertalite harganya turun di angka Rp7.650, dari harga sebelumnya Rp7.850. 

Ia menjelaskan, Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. 

Dengan harga baru Pertamax, ia berharap masyarakat tetap memilih BBM non subsidi yang lebih berkualitas. Menurutnya, harga Pertamax ini masih terjangkau bagi masyarakat mampu. 

"Penyesuaian harga BBM tersebut mulai berlaku hari ini, harga Pertalite turun dan harga Pertamax juga masih di bawah nilai keekonomiannya. Hal ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat," ucapnya. 

Ilustrasi Nozzle BBM.

Photo :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

Sementara itu, seorang pengendara motor yang mengisi BBM di SPBU Pertamina, Valentinus Sitanggang menilai harga BBM ini menyesuaikan dengan harga minyak dunia. Ia bersyukur hanya harga Pertamax yang disesuaikan.

"Tapi syukurnya hanya harga Pertamax yang disesuaikan. Harga BBM di negara kita masih lebih rendah jika dibanding negara lain. Saya menganggap kenaikan harga Pertamax ini wajar-wajar saja," katanya.

Perlu diketahui, saat ini harga minyak dunia melonjak hingga di atas US$100 per barel. Hal ini mendorong harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 tercatat US$114,55 per barel atau melonjak hingga lebih dari 56 persen dari periode Desember 2021 yang sebesar US$73,36 per barel.  

Untuk informasi lengkap mengenai seluruh harga produk Pertamina, masyarakat dapat mengakses website Pertamina di www.pertamina.com dan atau dapat langsung menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya