Harga Pangan Diklaim Stabil saat Lebaran, Apa Indikatornya?

Ilustrasi bahan pangan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Syafuan Rozi Soebhan menilai pemerintah sepanjang masa Ramadhan dan Idul Fitri 2022 berhasil mengendalikan harga pangan nasional.

Dikarenakan sejumlah harga kebutuhan bahan pokok (bapok) relatif terkendali. Syafuan mengatakan, tidak mudah bagi pemerintah di beberapa negara dengan mayoritas penduduk muslim seperti Indonesia, Malaysia, Arab Saudi, Uni Emirat untuk menahan lonjakan harga kebutuhan pokok.

“Karena terjadi pergeseran pola konsumsi yang cenderung meningkat ketika umat muslim sedang berpuasa. Semakin banyak yang berpuasa, maka semakin banyak permintaan kebutuhan pokok dan kuliner, maka semakin tinggi harga komoditas tersebut,” ujar Syafuan dalam keterangan, Minggu 8 Mei 2022.

Syafuan menuturkan, hukum ekonomi permintaan dan penawaran barang kebutuhan pokok dan kuliner relatif memiliki kemiripan di berbagai negara. Dari hal itu, negara memiliki peran untuk mendorong peningkatan ketersediaan komoditas tersebut dari waktu ke waktu. Karena cenderung memiliki pola berulang dan teratur.

“Keberhasilannya sangat ditentukan oleh pola perilaku dalam berpuasa, faktor cuaca, faktor distribusi barang, dan kapasitas kementerian terkait dalam mengantisipasi pola konsumsi yang berkaitan dengan momen besar keagamaan di suatu negara,” jelasnya.

Mardiono: Pemerintah Fokus Rumuskan Kebijakan yang Berpihak ke UMKM

Presiden Joko Widodo berjalan diantara barang dagangan yang dijual saat memantau kebutuhan bahan pokok di Pasar Surya Kencana, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 30 Oktober 2018.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Moeldoko Sebut Anak Muda Harus Paham Tata Kelola Negara

Namun, Syafuan memberi catatan khusus terkait ketersediaan dan harga minyak goreng, daging, bahan bakar. Terkait hal itu perlu mendapat perhatian khusus agar tidak berulang stagnan atau kian memburuk di tahun mendatang. Karena saat ini pemerintah harus mengantisipasi dinamika global yang sedang terjadi.
Dianggap Merugikan Israel, Netanyahu Bredel Kantor Berita Al Jazeera


“Kabar baiknya adalah walaupun dunia sedang dilanda pendemi menuju endemi, negara dan masyarakat Indonesia relatif mampu bertahan dan melakukan adaptasi terhadap fluktuasi perekonomian domestik di tengah pengaruh perang Rusia-Ukraina,” terangnya.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR, Mohamad Idris Laena mengatakan saat ini kondisi ekonomi masyarakat cukup baik saat memperingati Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah. Hal itu dapat dilihat dari melonjaknya masyarakat yang melakukan mudik lebaran 2022.

Sehingga dengan itu, berimplikasi pada tujuan wisata domestik. "Alhamdulillah, harga-harga kebutuhan lebaran tidak mengalami lonjakan yang berarti dan relatif aman," kata Idris.

Sebelumya Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan, pihaknya berupaya keras menstabilkan harga bapok dan pasokannya. Di mana berdasarkan pantauan yang dilakukan pada 5 Mei harga kebutuhan pokok mengalami penurunan tipis dibanding sehari sebelumnya.

Penurunan harga tersebut terdapat pada, daging sapi paha belakang, daging ayam, cabai merah, cabai merah keriting. Kemudian bawang merah dan bawang putih honan.
Ilustrasi utang.

Utang Pemerintah Maret 2024 Turun Jadi Rp 8.262 Triliun, Begini Rinciannya

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, jumlah utang Pemerintah per akhir Maret 2024 sebesar Rp 8.262,10 triliun.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024