Survei Indef, Kontribusi Formula E ke Ekonomi Jakarta Rp2,63 Triliun

Balap Formula E Jakarta
Sumber :
  • Dok: FIA Formula E

VIVA – Pelaksanaan ajang balap mobil listrik Formula E di Ancol Jakarta Utara beberapa waktu lalu, disebut memiliki dampak ekonomi bagi Jakarta. Bahkan mencapai triliunan rupiah.

Minta Aturan Tembakau Dipisah dari RPP Kesehatan, Ekosistem Tembakau Beri Penjelasan

Survei Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebutkan kontribusi ajang balap mobil listrik Formula E bagi ekonomi Jakarta mencapai Rp2,63 triliun atau mendongkrak 0,08 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) riil di DKI dalam satu tahun.

"Itu bukan untuk perusahaan tetapi justru ke perekonomian Jakarta, jadi menggerakkan sektoral," kata Kepala Pusat Makro dan Keuangan Indef M Rizal Taufikurahman menjelaskan hasil survei di Jakarta, Kamis dikutip dari Antara.

DPD RI Harap Pengembangan KEK Sorong Mampu Atasi Kesenjangan di Tanah Papua

Ia merinci berdasarkan kajian Indef, total dampak ekonomi tersebut yakni dampak terhadap tambahan PDRB DKI Jakarta mencapai Rp2,04 triliun dan dampak langsung sebesar Rp597 miliar.

Dampak tambahan PDRB tersebut merupakan efek berlipat terhadap ekonomi Jakarta dari pelaksanaan balap mobil listrik Formula E.

APBN Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo Bidik Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen, Dolar AS Rp 16.000

Sedangkan untuk dampak langsung tersebut mulai dari persiapan hingga acara balapan berlangsung.

Indef merinci asumsi dampak langsung itu terdiri dari alokasi belanja modal sebesar Rp213 miliar, alokasi belanja operasional mencapai Rp112 miliar, dan biaya komitmen Rp216 miliar.

Selain itu, pengeluaran pengunjung dan tiket mencapai Rp52,4 miliar dan transaksi UMKM mencapai Rp4,54 miliar.

Indef menggunakan metodologi analisis dampak ekonomi Formula E Jakarta itu dengan pendekatan kualitatif menggunakan data primer melalui diskusi grup (FGD), survei, dan wawancara mendalam baik daring dan luring.

Selain itu, pendekatan kuantitatif menggunakan data sekunder melalui survei instansi, desk study, dan literatur.

Kemudian, sumber data primer diperoleh dari  pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan data sekunder dari dinas dan lembaga terkait.

Selain itu, Indef juga mengadakan survei kepada pengunjung dengan jumlah responden mencapai 1.555 responden kuantitatif dan 71 responden kualitatif yang diambil satu minggu setelah balapan melalui surat elektronik dan pesan aplikasi. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya