Forum G7, Jokowi Tawarkan Solusi Hadapi Ancaman Krisis Pangan Dunia

Presiden Jokowi bicara soal krisis pangan dunia
Sumber :
  • YouTube Sekretariat Presiden

VIVA – Presiden Joko Widodo sampaikan kekhawatiran terkait isu pangan yang melanda negara di dunia. Salah satunya terkait ekspor gandum dari pemasok Ukraina dan ekspor komoditi pangan dari Rusia yang terkendala akibat konflik dari kedua negara tersebut.

Projo Muda 'Larang' Jokowi Pulang Kampung ke Solo, Dukung Jadi Ketua Parpol

Permasalahan kerawanan pangan akut juga menjadi pembahasan Presiden Jokowi dalam KTT G7 tersebut. Jokowi menegaskan, hal ini harus menjadi perhatian dunia.

“Bapak Presiden juga menekankan bahwa perlu tindakan yang cepat untuk mencari solusi konkret. Produksi pangan harus ditingkatkan, rantai pasok pangan dan pupuk global harus kembali normal,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang menjelaskan kegiatan Presiden Jokowi dalam KTT G7, melalui akun Youtube Kemlu RI, Selasa, 28 Juni 2022.

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Selain itu, Retno menambahkan bahwa Presiden Jokowi mendesak pentingnya dukungan dari negara G20 untuk mereintegrasi ekspor gandum dari Ukraina. Serta ekspor komoditi pangan dan pupuk Rusia ke dalam rantai pasok global.

Untuk mencapai kemudahan ekspor yang terkendala dari dua negara tersebut, Presiden Jokowi menjelaskan beberapa hal yang penting untuk dilakukan.

Top Trending: Sosok ini Bikin Indonesia Berjaya Menurut Ramalan Jayabaya, 20% Istri Mau Ganti Suami

Presiden RI Joko Widodo akan menjadi pembicara di pertemuan G7 di Jepang.

Photo :
  • Antara/Wahyu Putro

“Pertama perlunya dukungan dari G7, yakni memfasilitasi ekspor gandum dari Ukraina agar dapat segera berjalan. Dan yang kedua, pentingnya mengkomunikasikan kepada dunia bahwa komoditas pangan dan pupuk dari Rusia tidak terkena sanksi,” tambahnya.

Lebih lanjut menurut Jokowi, komunikasi yang intensif diperlukan agar tidak menimbulkan keraguan berkepanjang dari publik internasional. Komunikasi intensif juga perlu dilakukan oleh pihak terkait seperti bank, asuransi, perkapalan, dan lain-lain.

Perang yang terjadi di Ukraina, Jokowi menyampaikan bahwa dampaknya bagi pupuk dan rantai pasok pangan sangatlah nyata. Khusus untuk pupuk, jika gagal menanganinya, maka krisis beras yang dapat menyangkut 2 miliar manusia terutama di negara berkembang dapat terjadi.

“G7 dan G20 memiliki tanggung jawab besar untuk mengatasi krisis pangan ini mulai sekarang,” ujar Jokowi dalam pernyataannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya