Sri Mulyani dan Menkeu AS Bahas Andil Geopolitik Picu Krisis Pangan

Pertemuan bilateral Sri Mulyani dan Janet Yellen di 3rd FMCBG G20.
Sumber :
  • Kemenkeu

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan RI Sri Mulyani dan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen melakukan pertemuan bilateral di sela pertemuan ketiga Finance Ministers and Central Bank Governor (FMCBG) G20. Beberapa isu dibahas mulai dari energi, lingkungan hingga krisis pangan.

Menkeu Sri Mulyani WWF Momentum Sepakati Adanya Global Water Fund

"Setelah bertemu di Spring Meeting IMF World Bank 22 April lalu, di sela waktu penyelenggaraan 3rd FMCBG G20 meeting saya kembali bertemu dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen. Kami membahas isu-isu energi dan lingkungan, serta kebijakan Indonesia dan AS terkait hal itu," kata Sri Mulyani seperti diunggah di Instagram-nya, Sabtu 16 Juli 2022.

Salah satu yang disepakati adalah penyebab krisis yang terjadi di global saat ini akibat dari konflik geopolitik di Ukraina.

HUT ke-59, Lemhannas RI Bicara Reaktualisasi Ketahanan Nasional Melalui Geo Cybernetic

"Kami berdua sepakat bahwa penyebab krisis pangan dan energi yang terjadi merupakan konsekuensi dari isu geopolitik yang belum mengalami de-eskalasi. Harga energi dunia melambung dan menimbulkan tantangan pada perekonomian global," terangnya.

Bilateral Meeting Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati dengan Menkeu AS Janet Yellen.

Photo :
  • Kemenkeu
Menkeu Terus Komunikasi dengan Tim Prabowo soal Anggaran di Pemerintahan Baru

Untuk mengatasi hal itu, Sri Mulyani menegaskan bahwa penanganan krisis pangan dan energi di dunia harus diakselerasi. Karena siapapun berhak mengakses makanan dan energi secara terjangkau.

Pada unggahan itu tampak Sri Mulyani bersama Yellen terlihat akrab dan keduanya juga tampak makan bersama di satu meja yang sama. Selain itu, untuk sektor energi, Sri Mulyani juga menyampaikan, butuh langkah konkret dan teknis untuk mendukung implementasi peralihan penggunaan pembangkit listrik ke sumber energi yang ramah lingkungan.

Menurutnya, itu tidak hanya sebatas pada ranah konseptual. Sebab itu membutuhkan pembiayaan yang besar. Untuk Indonesia, salah satu langkah nyata yang dilakukan yaitu melalui Energy Transition Mechanism (ETM) yang dicanangkan bersama Asian Development Bank (ADB).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya