Ekonom: Tahun Politik Justru Membantu Aktivitas Ekonomi

Kampanye dengan pengerahan massa/Ilustrasi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yusran Uccang

VIVA Bisnis – Indonesia akan memasuki tahun politik. Ekonom Segara Institute Piter Abdullah memperkirakan, tahun politik akan ikut membantu perekonomian.

Kemendesa & PDTT Apresiasi Dukungan Pertamina Percepat Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Transmigrasi

Menurut Piter, adanya tahun politik tak lantas membuat ekonomi terhenti. Dalam hal ini, kegiatan ekonomi akan terbantu dengan kegiatan kampanye, pembuatan alat peraga, dan sebagainya.

"Kegiatan ekonomi tidak pernah berhenti, bahkan di tengah pandemi kegiatan ekonomi masih berjalan walaupun penuh dengan hambatan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan tahun politik, kegiatan ekonomi justru bisa terbantu oleh banyaknya aktivitas politik," kata Piter saat dihubungi VIVA, Kamis 13 Oktober 2022.

Airlangga Sebut Ekonomi Indonesia Masih Untung Meski Masalah Geopolitik Berkecamuk

Ilustrasi Jokowi saat kampanye Pilpres.

Photo :
  • vstory

Sementara itu, Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, jelang tahun politik kinerja kementerian harus diperhatikan.

Para Pecinta Sepak Bola Wajib Tahu, Jersey Klub Favoritmu Cuma Ada di Sini

"Kinerja dari kementerian di bidang perekonomian baik koordinator maupun teknis itu betul-betul harus menjalankan program-program prioritas. Tidak terbelah konsentrasinya karena sebagian dari menteri-menteri di bidang perekonomian itu merupakan ketua umum parpol," kata Bhima saat dihubungi.

APBN Harus Tepat Sasaran

Selain itu, Bhima melanjutkan, postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (2023) masih menempatkan belanja-belanja yang lebih bersifat populis. Di mana belanja infrastruktur pada APBN 2023 masih cukup besar.

"Nah ini yang perlu dicari jalan bagaimana belanja-belanja pemerintah tadi bukan hanya sekadar populis tapi memang dipastikan tepat sasaran. Bisa mencegah terjadinya resesi ekonomi di Indonesia, memperkuat pasar domestik itu yang perlu didorong," ujarnya.

Adapun, pada tahun politik, kata dia, pelaku usaha atau investor cenderung untuk wait and see atau menunggu. Hal itu disebabkan karena ketidakpastian kebijakan.

"Ini penting adanya kepastian dari kebijakan, artinya tidak ada kebijakan-kebijakan yang menimbulkan ketidakpastian besar terutama di bidang ekonomi dan investasi jelang pemilu," terangnya.

Lebih lanjut, Bhima menuturkan, risiko keamanan selama tahun politik harus dijaga. Dalam hal ini dimaksudkan agar pemilu mengedepankan politik gagasan.

"Itu yang kita harapkan bisa menjaga kondusivitas keamanan juga pada saat pemilu. Sehingga kepercayaan diri investor, pelaku usaha untuk terus berekspansi tetap ada,' imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya