- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Jumat pagi, 21 Oktober 2022. Terpantau pukul 09.11 WIB rupiah melemah sebesar 10 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp 15.581 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.571 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.579 per dolar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, nilai tukar rupiah akan dibuka melemah terhadap dolar AS. Hal itu sejalan dengan sentimen kenaikan suku bunga Fed yang agresif yang masih mendominasi pasar regional.
"Jelang keputusan RDG BI bulan ini, rupiah cenderung bergerak datar di kisaran Rp 15.560- Rp 15.580 per dolar AS. Dan bahkan setelah BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps, rupiah cenderung diperdagangkan datar dan ditutup melemah 0,48 persen ke level Rp 15.573 per dolar," kata Josua saat dihubungi VIVA, Jumat 21 Oktober 2022.
Yuan dan Renminbi Menguat Terhadap Dolar AS
Josua melanjutkan, pergerakan nilai tukar rupiah cenderung tidak sejalan dengan pergerakan mata uang Asia, yang pada hari ini cenderung menguat terhadap dolar AS. Di mana CNY (Yuan) dan CNH (Renminbi) bergerak menguat terhadap dolar AS.
"Pasca laporan yang menyebutkan bahwa pemerintah Tiongkok mempertimbangkan untuk mengurangi periode karantina bagi yang berkunjung ke Tiongkok," ujarnya.
Adapun saat ini Josua mengatakan, pelaku pasar masih akan mencermati rilis data initial jobless claim atau data pengangguran AS yang dirilis malam ini. Diperkirakan, jumlahnya akan meningkat menjadi 233.000 dari periode sebelumnya 228.000.
Untuk nilai mata uang rupiah hari ini diperkirakan akan berada di rentang Rp 15.525-Rp 15.625 per dolar AS.