Alasan Erick Thohir Mau Merger 2 Anak Usaha BUMN dengan Geo Dipa

Menteri BUMN Erick Thohir.
Sumber :
  • Dok. Kementerian BUMN

VIVA Bisnis – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, akan melakukan merger antara PT Geo Dipa Energi dengan anak usaha atau subholding Pertamina dan PLN, guna menggarap sektor energi panas bumi (geothermal).

Saat Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Dia menegaskan, hal ini sebagai langkah konsolidasi BUMN yang sudah sama-sama berkecimpung dipengelolaan energi panas bumi, demi memperkuat pengembangan energi baru terbarukan (EBT) khususnya dalam sektor geothermal tersebut.

"Saya inginnya tahap awal me-merger Pertamina, PLN, satu lagi Geo Dipa yang berada di bawah Kemenkeu, untuk menjadi satu kesatuan," kata Erick, dikutip Jumat 28 Oktober 2022.

Pertamina Siap Layani Avtur Penerbangan Haji 2024

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 28 Oktober 2022: Global Datar, Antam Tergelincir

Hal itu menurut Erick benar-benar harus dilakukan, karena potensi pengembangan geothermal sangat luar biasa jika dibandingkan jenis EBT lain seperti misalnya energi angin dan panel surya.

Kinerja April Moncer, BTN Catat Pertumbuhan Kredit 14,43 Persen Jadi Rp 345,5 Triliun

Terlebih, Erick menilai bahwa pemanfaatan energi geothermal juga akan lebih konsisten dibandingkan tenaga angin dan surya, serta tidak memiliki hambatan dalam hal ketersediaan pasokan.

"Kita tahu kalau solar dan angin itu terbatas, tidak bisa 'sustain'. Tapi baseload itu hanya di geothermal atau di hydro. Nah, inilah kenapa geothermal ini yang kita dahulukan," ujar Erick.

Dengan upaya merger ini, Erick yakin pengembangan geothermal akan jauh lebih efektif dan efisien ketimbang digarap secara mandiri oleh masing-masing BUMN tersebut.

sumur injeksi pertamina geothermal area ulubelu

Photo :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

Di tahap awal, Erick telah melakukan konsolidasi antara Pertamina dan PGE, agar bisa mendapat akses pendanaan baru untuk EBT. Salah satunya pilihannya yakni dengan 'go public', supaya tidak membebani keuangan negara atau terus meningkatkan utang.

"Proses konsolidasi anak usaha atau subholding Pertamina dan PLN dengan Geo Dipa akan dilakukan secara bertahap. Sementara ini, Pertamina duluan yang masuk karena yang PLN masih di belakang dan (kondisi keuangan) Pertamina sehat sehingga dia maju duluan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya