Menguak Seberapa Besar Dampak KTT G20 Bali Dongkrak Perekonomian Nasional

KTT G20 Indonesia.
Sumber :
  • VIVA.

VIVA Bisnis – Perhelatan acara ekonomi terbesar dunia Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah usai, dan ditutup oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam hal ini kepemimpinan telah diserahkan Presiden kepada India.

Akuntan Asal Australia Dibekuk Polisi di Bali

Adapun dengan berakhirnya forum ekonomi dunia ini, bagaimana dampaknya terhadap ekonomi RI?

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, dari perhelatan KTT G20 hanya berdampak temporal dan terbatas terhadap ekonomi.

7 Kapal Perang TNI AL Siaga Penuh di Perairan Bali Amankan Tamu Negara KTT WWF, Ini Daftar Namanya

"Jadi ekonomi yang naik yang ya di provinsi Bali saja atau paling banter ekonomi provinsi terdekat, jadi multiplier yang terjadi adalah sifatnya terbatas " kata Huda saat dihubungi VIVA, dikutip Jumat, 18 November 2022.

Presiden Jokowi serahkan palu Presidensi G20 ke PM India Narendra Modi.

Photo :
  • Tangkapan layar.
Viral Ji Chang Wook Cicipi Sate Pinggir Jalan Jakarta, Berkah Si Pemilik Warung

Huda mencontohkan, pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) itu hanya berdampak kepada pelaku UMKM yang hanya ada di Bali saja.

"Penyedia akomodasi dan makan minum ya dari provinsi Bali saja. Tidak menyebar ke provinsi lainnya, jadi dampaknya ke provinsi penyelenggara dan temporal saat itu saja," jelasnya.

Dengan demikian, Huda meminta agar kegiatan pertemuan serupa G20 harus dioptimalkan untuk perekonomian RI.

"Kegiatan seperti ini harus dioptimalkan lagi dampaknya secara nasional. Seperti multiplier effect dan sebagainya," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat mengungkapkan, dari Presidensi G20 Indonesia menyumbangkan Rp 7,4 triliun bagi perekonomian RI atau Produk Domestik Bruto (PDB).

Presiden Joko Widodo menggelar konferensi pers usai KTT G20 di Bali, Rabu 16 November 2022.

Photo :
  • VIVA/Natania Longdong.

Airlangga mengatakan, dari Rp 7,4 triliun tersebut juga menyumbang konsumsi langsung sebesar Rp 1,7 triliun. Serta turut berkontribusi untuk tenaga kerja Indonesia.

"Dari G20 studi yang dilakukan PDB akan terdampak sebesar Rp 7,4 triliun, konsumsi langsung sebesar Rp 1,7 triliun. Kemudian tenaga kerja dari kegiatan langsung maupun UMKM itu bisa 33 ribu," kata Airlangga dalam konferensi pers dikutip, Selasa 8 November 2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya