Melemah ke Rp 15.572 per Dolar AS, Rupiah Bepotensi Ditutup Menguat Hari Ini

Uang kertas rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Selasa pagi, 10 Januari 2023. Terpantau pukul 09.14 WIB rupiah melemah sebesar 5 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp 15.572 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 15.567 per dolar AS.

Melemah ke Level Rp 16.058 Per Dolar AS, Ada Harapan Rupiah Menguat Hari Ini

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.574 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan ditutup menguat hari ini. Ibrahim melalui analisisnya mengatakan bahwa Indonesia dalam menghadapi 2023 memiliki modal yang baik. 

Rupiah Menguat Pagi Ini Terdorong Optimisme Ekonomi RI Bakal Tumbuh di Atas 5 Persen

"Hal ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sudah di atas 2019 atau periode sebelum pandemi COVID-19. Hal tersebut bisa terlihat dari indikator pemulihan ekonomi tumbuh secara merata seperti dari sisi permintaan serta investasi," kata Ibrahim dalam risetnya Selasa, 10 Januari 2023. 

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur BI Sebut Rupiah Menguat Menuju Rp 15.800 per Dolar AS, Ini Faktor Pendukungnya

Ibrahim menilai, pada 2023 juga Indonesia akan menghadapi tantangan yang berbeda seperti kenaikan suku bunga yang beberapa kali lagi hingga 2024. 

"Itu berarti capital outflow tinggi dan a little bit longer. Selain kenaikan suku bunga, kemungkinan akan terjadi resesi sehingga Indonesia perlu rencana guna memitigasi hal tersebut," ujarnya. 

Sedangkan untuk cadangan devisa RI pada Desember 2022 naik sebesar US$3,2 miliar ke posisi US$137,2 miliar. Capaian ini berhasil meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2022. 

"Peningkatan posisi cadangan devisa pada Desember 2022 dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman pemerintah," jelasnya. 

Ibrahim mengatakan, dengan peningkatan cadangan devisa itu akan mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. 

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang  Rp 15.540-Rp 15.630," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya