Jokowi Akselerasi Investasi di Luar Jawa, Menteri Bahlil Kasih Buktinya

Ilustrasi arah investasi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Bisnis – Pemerataan Investasi terus meningkat di luar Pulau Jawa. Hal tersebut ditegaskan merupakan wujud dari komitmen Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang demi mewujudkan pembangunan di seluruh wilayah Nusantara.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Investasi Terus Masuk

Menteri Investasi sekaligus Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, pemerataan pembangunan melalui berbagai investasi ini bertujuan agar pembangunan tidak lagi Jawasentris namun menjadi Indonesiasentris. Di era Jokowi pembangunan tersebar merata dari Sabang hingga Merauke tersentuh oleh berbagai pembangunan.

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh, BI Pede Pertumbuhan Sepanjang 2024 di 5,5 Persen

“Sejak Indonesia merdeka, investasi di Pulau Jawa lebih banyak. Karena itu Bapak Presiden Jokowi membangun Indonesiasentris. Membangun Indonesia dari Aceh sampai Papua. Sehingga bisa mewujudkan pemerataan investasi,” ujar Bahlil di Universitas Kristen Maranatha Bandung, dikutip dari keterangannya, Minggu, 15 Januari 2023.

Bahlil menjabarkan, pada realisasi investasi Indonesia di tahun 2021, Penanaman Modal Asing (PMA) paling banyak ada di wilayah-wilayah luar Jawa. Realisasi investasi Indonesia pada periode itu mencapai Rp 901 triliun.

Sunra Bangun Pabrik Motor Listrik Senilai US$120 Juta, Kemenperin: Iklim Investasi RI Makin Kondusif

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia

Photo :
  • YouTube Kementerian Investasi - BKPM

“Dari 900,1 triliun tersebut Foreign Direct Investmen kita itu sekitar 50,4 persen. Sementara sebaran investasi di luar Jawa 52 persen dengan nominal Rp 468,2 triliun dan di Jawa 48 persen atau Rp 432,8 triliun,” terangnya.

Pada tahun 2022, Jokowi kembali berhasil merealisasikan capaian investasi fantastis di wilayah-wilayah luar jawa. Dari lima provinsi teratas, Sulawesi tengah menempati posisi pertama dengan nominal US$5,1 miliar, disusul Jawa Barat (Jabar) US$4,6 miliar, Maluku Utara US$3,3 miliar, DKI Jakarta US$3,1 miliar  dan Riau US$2,5 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya