Tekan Inflasi, Menko Airlangga Soroti Pembenahan Sektor Transportasi hingga Avtur

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 3 Mei 2023. (ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga

VIVA Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, kuartal demi kuartal pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat baik karena berada di atas 5 persen. Namun, dia menyadari bahwa masih banyak sektor yang perlu dibenahi usai diterpa badai pandemi COVID-19.

Pesawat Boeing 737 Terbakar di Senegal, 10 Orang Luka-luka

Dia mengakui, dampak luka dari pandemi COVID-19 itu memang tidak bisa sembuh begitu saja, karena memang sempat menghantam perekonomian nasional dengan cukup keras.

"Kita tentu berharap bahwa scar atau luka yang dalam akibat COVID-19 (bisa disembuhkan)," kata Airlangga dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 5 Mei 2023.

Federasi Pilot Indonesia Gandeng Tara Loka Cari Solusi Konkret Genjot Kinerja Sektor Penerbangan

"Memang secara agregat kita bisa tumbuh baik lebih tinggi dari yang lain. Namun masih banyak sektor-sektor yang perlu dipulihkan lebih cepat, termasuk transportasi dan akomodasi," ujarnya.

Petugas melakukan pengisian bahan bakar avtur pada salah satu pesawat di Bandara Udara.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Jojon
Garuda Indonesia Tebar Diskon Tiket hingga Siapkan Extra Flight Libur Panjang Isa Almasih

Terutama untuk sektor transportasi, Airlangga mengatakan bahwa upaya pembenahan sektor tersebut juga sudah mulai dilakukan baik oleh pemerintah maupun sejumlah stakeholder terkait di dalamnya.

"Karena itu, pemerintah terus mendorong salah satu faktor yang menjadi penunjang inflasi itu adalah masih di sektor transportasi," kata Airlangga. 

Selain itu, Dia juga menegaskan bahwa saat ini pemerintah sedang melihat beberapa langkah, termasuk pilihan ketersediaan suplai untuk avtur di industri penerbangan. Sebab, dinamika naik-turunnya harga avtur nyatanya juga turut berperan signifikan, dalam penentuan tarif layanan transportasi khususnya di sektor penerbangan.

"Walaupun kenaikan (avtur) kemarin lebih didorong oleh kegiatan dari segi demand side, banyaknya yang mudik tentu jadi kesempatan bagi penerbangan untuk terapkan tarif mendekati batas atas," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya