Inflasi Tahunan Mei 2023 Turun Jadi 4 Persen, Bos BI: Lebih Cepat dari Perkiraan

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Bisnis – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi RI pada Mei 2023 sebesar 4 persen secara year on year (yoy). Angka itu turun dari April 2023 yang sebesar 4,33 persen secara yoy.  

OJK dan MUI Sepakat Perkuat Sektor Jasa Keuangan Syariah hingga Perlindungan Konsumen

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, turunnya inflasi tersebut lebih cepat dari perkiraan pihaknya.

"Terima kasih semuanya, kelihatan bahwa inflasi turun lebih cepat dari yang kita perkirakan, terutama kalau memang melihat komponen-komponen inflasi inti tetap rendah di bawah 3 persen," kata Perry usai Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI Senin, 5 Mei 2023.

Hipmi Sebut Capaian Ekonomi Kuartal I Jadi Modal Baik Hadapi Tantangan Global

Perry menyatakan, turunnya inflasi RI ke angka 4 persen menunjukkan bahwa langkah pengendalian permintaan dari sisi moneter berjalan dengan baik.

Presiden

Photo :
  • 1434243
Ekonomi RI Kuartal I Tumbuh 5,11 Persen, Aprindo: Cukup Kondusif bagi Peritel 

"Itu membuktikan memang langkah untuk pengendalian permintaan dari sisi moneter cukup berhasil. Demikian juga volatile food yang terus rendah, ini dari hasil GNPIP (Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan)," ujarnya.

Sebelumnya, BPS mencatat inflasi pada Mei 2023 secara tahunan sebesar 4,00 persen secara yoy. Sedangkan secara bulanan terjadi inflasi sebesar 0,09 persen month to month (mtm).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini mengatakan, secara bulanan juga terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,74 pada April 2023 menjadi 114,84 pada Mei 2023.

"Pada Mei 2023 terjadi inflasi 0,09 persen atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 114,74 pada April menjadi 114,84 pada Mei 2023," kata Pudji.

Pudji menuturkan, sedangkan secara tahun kalender tercatat terjadi inflasi sebesar 1,10 persen. Menurutnya, inflasi secara bulan ke bulan tercatat lebih rendah.

Gedung

Photo :
  • 1308065

Pudji menjelaskan, untuk penymbang inflasi terbesar yakni berasal dari kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar 0,48 persen atau dengan andil 0,13 persen

"Inflasi kelompok makanan minuman dan tembakau tersebut direndam oleh deflasi pada kelompok pakaian dan alas kaki serta transportasi," terangnya.

Sedangkan secara bulanan terang Pudji, inflasi terbesar disumbangkan oleh bawang merah dengan andil 0,03 persen, daging ayam ras 0,03 persen, ikan segar 0,02 persen. Kemudian telur ayam ras 0,02 persen, rokok kretek filter 0,02 persen, dan bawang putih 0,02 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya