India Stop Ekspor Beras ke Indonesia, Bos Bulog: Kita Masih Serap Produksi Dalam Negeri

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) di Istana Kepresidenan, Jakarta
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Jakarta – India memutuskan untuk tidak lagi mengekspor beras pada 20 Juli 2023. Merespons hal tersebut Perum Bulog menyasar tiga negara tujuan impor beras untuk pemenuhan stok nasional.

Tidak Pakai Dolar, Rusia Beli Senjata dari India Gunakan Rupee

Direktur Perum Bulog Budi Waseso saat ditemui di Istana Kepresidenan mengatakan, keputusan India untuk menghentikan ekspor beras demi ketahanan pangan dalam negeri. Hal itu pun tidak berpengaruh pada stok beras yang dikelola Bulog.

"Vietnam, Thailand, dengan ada kemungkinan nanti dari negara Pakistan yang masih belum menutup (ekspor) ya," kata Buwas, sapaan akrabnya, Rabu, 22 Agustus 2023.

Papan Reklame Roboh di India, 12 Orang Tewas dan 60 Orang Luka-luka

Petugas Perum Bulog cabang Indramayu memeriksa stok beras impor di Gudang Bulog Tegalgirang, Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, Selasa, 23 Maret 2021.

Photo :
  • ANTARA/Dedhez Anggara
Buwas meyakini bahwa stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang saat ini mencapai sekitar 1,3 juta ton masih mencukupi. Bulog juga masih melakukan penyerapan beras dalam negeri yang ditargetkan mencapai 2,4 juta ton hingga akhir tahun.
Siap Tingkatkan Ekspor, PT Majoin Coness Indonesia Terima Izin Fasilitas KITE IKM

Untuk pengadaan beras melalui importasi, Bulog menargetkan paling lambat sudah masuk pada 4 Desember 2023.

Adapun Pemerintah mengalokasikan kuota impor beras sebanyak 2 juta ton kepada Perum Bulog. Sebanyak 500.000 ton di antaranya sudah direalisasikan hingga Mei 2023.

"Kita kan masih menyerap di dalam (negeri), sama nanti ada kita mau mendatangkan lagi untuk stok. Jadi kalau kita datangkan (impor), stoknya ini sampai yang kuotanya 2 juta itu, ya kita punya stok akhir itu 2,3 juta ton," kata Buwas.

Lebih lanjut dia mengatakan, opsi importasi beras dilakukan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan akibat fenomena cuaca El Nino. Kementerian Pertanian (Kementan) pun telah membentuk gugus tugas dalam menghadapi El Nino yang diprediksi terjadi sekitar Juni dan semakin intens pada Agustus nanti. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya