Di Depan Anggota Hipmi, Bahlil: Target Investasi Rp 1.400 Triliun, Saya Janji Tunaikan
- VIVA/Anisa Aulia
Tangerang – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia berjanji target invetasi Rp 1.400 triliun pada 2023 akan tercapai. Hal itu disampaikannya di depan ketua dan anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Mantan ketua HIPMI ini mengatakan, kader HIPMI harus mampu menerima tantangan yang diberikan oleh pemimpin. Hal itu sama seperti dia menerima tantangan yang diberikan oleh Presiden Jokowi agar terget investasi tercapai Rp 1.400 triliun pada 2023.
"Sebagai kader HIPMI harus mampu menerima semua tantangan dan penugasan yang diberikan pemimpin kita di manapun kita bertugas. Mau jadi entrepreneur, politisi di Senayan, mau jadi anggota kabinet karena itulah yang membedakan antara kader Hipmi dan bukan kader HIPMI. Dan saya janji kepada kalian semua, semoga politik di tahun ini tidak terlalu panas maka target invetasi Rp 1.400 triliun insya Allah saya akan tunaikan dengan baik," ujar Bahlil dalam Rakernas HIPMI ke-XVIII di I Kamis, 31 Agustus 2023.
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.
- VIVA/M Ali Wafa
Bahlil menceritakan, pada 2020 target invetasi adalah sebesar Rp 817,2 triliun, dan naik pada 2021 menjadi Rp 900 triliun. Naiknya target invetasi itu, agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak minus, sebab diketahui pada 2021 dunia masih ada dalam kondisi ketidakpastian yang tinggi.
"Alhamdulillah kita berhasil menyelesiakan Rp 901 triliun pada 2021. Kemudian 2022, pikiran Bapak Presiden kita sudah mulai menurunkan defisit APBN kita dan oleh karena itu stimulus investasi dinaikkan dan program pertumbuhan ekonomi harus di atas 5 persen, maka kami diberikan tanggung jawab agar bisa merealisasikan investasi sebesar Rp 1.200 triliun," ujarnya.
Bahlil menuturkan, lewat ilmu yang diperolehnya melalui HIPMI, investasi pada 2022 berhasil melampaui target yakni sebesar Rp 1.200,7 triliun.
"Alhamdulillah berkat ilmu HIPMI kita mampu merealisasikan invetasi pada 2022 sebesar Rp 1.200,7 triliun melampaui target," jelas dia.
