Anindya Bakrie Beberkan Potensi Besar ASEAN Jadi Pusat Produksi Global

Envisioning ASEAN's Economic Future Trends, Transformations, and Triumphs.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

Jakarta – Chief Executive Officer (CEO) Bakrie and Brothers Anindya N Bakrie mengungkapkan, ASEAN dapat menjadi pusat produksi yang luar biasa bagi ekonomi dunia. Hal itu dikatakannya pada Envisioning ASEAN's Economic Future Trends, Transformations, and Triumphs.

Hipmi Sebut Capaian Ekonomi Kuartal I Jadi Modal Baik Hadapi Tantangan Global

Seperti diketahui, dunia saat ini ada dalam penuh tantangan akibat dari kondisi negara-negara maju. Untuk ASEAN kata Anin, banyak faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan.

"Misalnya sisi permintaan dan sisi persediaan kita melihat bahwa pertumbuhan pada permintaan konsumen cukup jelas bahwa masyarakat lebih konsumtif, tapi juga ingin efisien. Kita melihat bahwa ASEAN seperti yang mungkin dikatakan pembicara lain, kita dapat menjadi pusat produksi luar biasa," kata Anin di Hotel Sultan, Jakarta Senin, 4 September 2023.

Ekonomi RI Kuartal I Tumbuh 5,11 Persen, Aprindo: Cukup Kondusif bagi Peritel 

Anindya N. Bakrie, Presiden Komisaris PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Pendorong pertumbuhan ekonomi di ASEAN jelas Anin, bukan hanya berasal dari manufaktur. Indonesia sendiri jelasnya, kini sedang membuat baterai untuk kendaraan listrik.

Bukan International Moneteri Fund, Sandiaga Ungkap 84 Persen UMKM Andalkan IMF untuk Permodalan

"Di Indonesia kita dapat membuat bahan baterai untuk kendaraan elektrik untuk Asia maupun dunia, ini merupakan pembahasan yang belum mungkin belum matang. Tapi kita lihat di negara lain seperti Vietnam mereka sudah sangat berfokus pada kendaraan elektrik dan sebagainya," ujarnya.

Sehingga dengan itu jelas Anin, negara-negara di ASEAN perlu untuk berkolaborasi guna menciptakan keseimbangan antara distribusi dan rantai pasokan.

ABAC, Gala Dinner

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Meskipun ini semua baik-baik saja kita memerlukan modal, dibutuhkan teknologi, dibutuhkan kebijakan di sinilah kita harus bekerja sama sebagai suatu ASEAN meskipun saingan. Kolaborasi lebih penting lagi bagaimana kita dapat mewujudkan suatu keseimbangan antara distribusi rantai pasokan," jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya