PTPN IV Gandeng Perusahaan Energi Malaysia Kembangkan Compressed Biomethane Gas

Kendaraan melintas di kawasan perkebunan kelapa sawit milik PTPN, Sariak, Pasaman Barat, Sumatra Barat.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Jakarta – Holding Perkebunan Nusantara melalui anak usahanya, PTPN IV melakukan kerja sama dengan perusahaan energi terbarukan asal Malaysia, yakni reNIKOLA SDN BHD. Kemitraan itu dilakukan untuk pengembangan Compressed Biomethane Gas (CBG), yang selaras dengan roadmap pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK). 

Perajin di Bantul Ini Ubah Limbah Jadi Kerajinan Logam Beromset Ratusan Juta Per Bulan

Kerja sama itu tertuang dalam nota kesepahaman bersama atau Memorandum of Understanding (MoU). Hal itu juga dilakukan dalam rangka mengakselerasi implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) di PTPN Group.

"Dalam kerja sama ini, pengembangan CBG dari limbah cair hasil pengolahan kelapa sawit (POME) yang akan dilakukan oleh PTPN IV dan reNIKOLA, berfokus terhadap  empat pabrik kelapa sawit (PKS) milik PTPN IV, yakni PKS Tinjowan, PKS Pulu Raja, PKS Dolok Sinumbah dan PKS Pabatu, yang berlokasi di Sumatera Utara," kata Direktur PTPN IV Sucipto Prayitno dalam keterangannya Rabu, 13 September 2023.

Polri Gandeng 3 Negara Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Menurutnya, kerja sama ini selaras dengan roadmap pengurangan GRK yang dicanangkan PTPN Group untuk melakukan pengurangan emisi dalam Business As Usual (BAU) kegiatan perkebunan.

“Ini juga mendukung program pemerintah terhadap upaya menurunkan emisi GRK 29
persen dari (kemampuan sendiri) atau 41 persen (dengan bantuan internasional) pada 2030 sesuai NDC (Nationally Determined Contribution),” ujarnya.

2 Orang Ini Siap Mengawal Laju Bisnis Perusahaan

Minyak kelapa sawit (CPO). (Ilustrasi)

Photo :
  • R Jihad Akbar/VIVAnews.

Sementara itu, Direktur reNIKOLA SDN BHD Lim Beng Guan, menyampaikan saat ini pihaknya tengah berkomitmen dalam penurunan emisi karbon dunia (decarbonisasi), dengan salah satu fokusnya adalah melakukan pengembangan CBG. Itu melalui pemanfaatan limbah cair pengolahan kelapa sawit (POME) menjadi sesuatu yang lebih bernilai dan dapat dimanfaatkan. 

“Kami menargetkan 50 proyek CBG di Indonesia dengan estimasi biaya 300 juta USD, dan berharap dapat berkolaborasi dengan PTPN Group” ungkap Lim.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Dwi Sutoro, mengatakan, rencana kerja sama antara PTPN IV dan reNIKOLA sejalan dengan rencana penurunan emisi karbon PTPN Group.

“Kehadiran reNIKOLA sebagai mitra kerja sama pengembangan CBG dengan memanfaatkan limbah cair pengolahan kelapa sawit (POME) menjadi hal yang bernilai ekonomis, khususnya di PTPN IV, adalah sesuatu yang baik. Ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi PTPN Group maupun reNIKOLA,” imbuh Dwi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya