Empat Pemuda Ruang Inovasi Menginkubasi Desa Lahirkan Kemandirian Ekonomi

Salah satu kegiatan Ruang Inovasi menginkubasi desa lahirkan kemandirian ekonomi
Sumber :
  • Istimewa/VIVA

Jakarta – Berangkat dari mimpi empat pemuda asal Ibu Kota yang memiliki misi utama membangun desa mandiri dengan pemerataan ekonominya, melahirkan sebuah wadah komunitas bernama Ruang Inovasi. Mereka menyebut, di Ruang Inovasi inilah desa akan diinkubasi hingga melahirkan ekonomi desa hasil dari mengoptimalisasikan potensi desa.

Banjir Bandang Terjang Melawi Kalbar, 700 KK dari 17 Desa Terdampak

Berkat perannya itu mengantarkan Ruang Inovasi menjadi salah satu penerima Satu Indonesia Award (SIA) Provinsi 2021 dan menjadi inspirasi dalam menyebar 'Semangat Untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia'.

Keempat pemuda itu adalah Muhammad Maghribul Falah, Haris Nuril Huda Mustari, dan Alfianto Kusuma Jathi. Ide mereka tercetus pada medio 2017 yang berangkat dari obrolan kopi di sebuah komunitas yang mereka namai Ruang Inovasi. Dari keinginan dan tekad yang sama itu di tahun selanjutnya pada 2018 dari Ibu Kota Jakarta mereka mulai melangkah menginjakkan kaki di Desa pertama di Kampung Tanjung Perepat, Kecamatan Biduk-biduk, Kabupaten Berau, Kalimatan Timur.

Belasan Desa di Luwu Terisolasi akibat Banjir dan Longsor, BNPB Kerahkan Helikopter dan Pesawat

Salah satu kegiatan Ruang Inovasi melahirkan kemandirian ekonomi desa

Photo :
  • Istimewa/VIVA

"Menyasar desa-desa yang kondisinya mendukung pengembangan ekonomi. Kami cukup lama di sana tinggal, selama satu tahun, ada yang mungkin satu atau dua bulan, di sana diadakan kegiatan menginisiasi, memotivasi warga desa untuk pengembangan sesuatu," kata Muhammad Maghribul Falah, Founder Ruang Inovasi diwawancarai VIVA, Selasa 26 September 2023.

Pemuda Tanggung Cekoki Siswi SMP Miras Lalu Diperkosa, Kini Mendekam di Penjara

Seperti kupu-kupu keluar dari kepompong, proses yang mereka lalui berujung indah. Hari demi hari bahkan bulan berganti tahun, di desa itu terlahir kerajinan hasil inkubasi pergerakan empat pemuda ini. Di sana, pohon kelapa yang sudah tak berbuah disulap menjadi kerajinan tangan. Dari batang kelapa yang kerap dibuang mampu menjadi pundi rupiah.

"Kerajinan dari batang kelapa, diambil yang sudah tidak produktif dan ditebang menjadi limbah. Di sana ada Kak Nova, bersama suaminya yang tekun belajar secara otodidak. Dari sini mereka membuat kerajinan berupa sumpit, sendok, sutil spatula, gantungan kunci, tatakan makan, dan banyak lagi," rawih Falah menceritakan.

Mereka pun menamakan kerajinan ini dengan nama Khula Craft. Menurut Falah, batang kelapa selain memiliki kekuatan, secara struktur juga menghasilkan motif yang unik bila dibanding kayu lain. Di sisi lain, kayu kelapa memiliki nilai lingkungan yang baik, karena berasal dari limbah yang tak terpakai dan secara ekonomi mengubah sesuatu yang tak bernilai menjadi mempunyai nilai jual.

"Saat ini sudah berkembang dan sudah banyak menyuplai ke hotel-hotel untuk kebutuhan tatakan sabun, kotak tisu, kebutuhan sesuai permintaan hotel," ujar Falah.

Falah menyampaikan, dalam upaya mewujudkan pemerataan ekonomi dari potensi desa, Ruang Inovasi
menerapkan tiga fase menuju kemandirian yaitu pemahaman potensi desa dan tata kelola desa, inkubasi wirausaha sosial desa, dan pendampingan transisi kemandirian desa. Tiga fase tersebut, lanjut Falah, tidak akan berkelanjutan jika masyarakat desa tidak didampingi secara intensif. Hal ini dikarenakan untuk mencapai misi utama dibutuhkan transfer ilmu dari level dasar untuk menciptakan aktivator lokal yang berintegritas di desa.

"Dengan metode tahapan ruang inovasi ini, Inkubasi, inisiasi, askselerasi, dari desa yang inisiatif bekerjasama dengan kami, apa yang cocok dikembangkan di desa itu, kalau sudah ditahap akhir tinggal super visi saja. Keberhasilannya ini sudah masuk beberapa kali di Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) dan bertemu beberapa kali dengan Menparekraf Pak Sandiaga Uno," tuturnya.

Lanjut Falah, Ruang Inovasi memiliki misi utama membuat desa mandiri dengan pemerataan ekonomi. Tentunya, menurut dia, hal ini dapat terwujud dengan menerapkan sistem ekonomi berkerakyatan dan pembangunan yang merata. Optimalisasi potensi sebuah wilayah harus diimbangi dengan sumberdaya manusia yang handal, inovatif, dan berjiwa wirausaha sosial. Harapan itu yang kini dibawa ke mana empat pemuda sekawan ini melangkah.

Kick off Desa Sejahtera Astra

Photo :
  • Istimewa/VIVA

"Harapan kami, semakin banyak desa yang berkembang. Banyak cerita desa memiliki banyak potensi sumber daya alam tapi sayangnya tidak beriringan dengan sumber daya manusia, jadi banyak orang luar untuk bekerja berperan di sana mengambil sumber daya alam di sana, jadi warga di desa itu terpinggirkan," cetus Falah.

Lanjut Falah menjelaskan, Ruang Inovasi mengimplementasikan harapannya melalui program kewirausahaan sosial maupun bisnis sosial yang diterapkan di wilayah pedesaan dengan menghindari adanya monopoli atas potensi lokal setiap wilayah tanpa mengabaikan daya dukung alam yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan ekosistem alam.

"Harapan saya ini agar sama-sama membangun ketika mengambil sumber daya alam di desa itu gunakanlah sumber daya manusia yang ada di sana. Kalau pun ada orang luar yang kontribusi lebih baik dengan metode kolaborasi," imbuh Falah.

Masih di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Ruang Inovasi juga mengembangkan Pondok Lada di Kampung Merancang Ilir, Kecamatan Gunung Tabur. Di sini Ruang Inovasi mengembangkan ekonomi pertanian dari lada atau merica dengan berbagai produknya. Selain Kalimantan, kini empat pemuda itu mulai melangkahkan kaki ke desa-desa timur pulau Jawa. Dengan penuh langkah asa mereka bertekad mengembangkan desa di sana.

"Selain memantau desa yang sudah berkembang, kami saat ini bergerak di wilayah Jawa Timur, di sekitar Malang dan Surabaya untuk mengembangkan produk desa untuk bisa berkembang lagi. Kami juga sekarang tidak hanya fokus di satu dua desa tetapi lebih banyak ke desa-desa yang membutuhkan akselerasi lebih cepat, kalau dipoles sedikit bisa cepat untuk berkembang, itu kita pilih, dan bisa dikembangkan," tandas Falah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya