Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS Naik, Rupiah Melemah Pagi Ini

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Senin pagi, 2 Oktober 2023. Rupiah melemah sebesar 40 poin atau 0,26 persen ke posisi Rp 15.500 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 15.460 per dolar AS.

Nilai Tukar Rupiah Melemah Bikin Harga Motor Yamaha Ikut Naik?

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau Jumat sore, mematok rupiah di angka Rp 15.487 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah berpeluang melemah terhadap dolar AS pada hari ini. Hal itu seiring dengan tingkat imbal hasil obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS), yang terlihat kembali naik.

Rudal Houthi Berterbangan di Laut Merah, Kapal Induk AS Pasang Badan

"Tenor 10 tahun kembali bergerak di atas 4,6 persen sebelumnya 4,5 persen. Tenor 30 tahun juga naik, bergerak di atas 4,7 persen, sebelumnya 4,6 persen," ujar Ariston kepada VIVA Senin, 2 Oktober 2023.

Uang dolar AS dan rupiah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.
Harga Emas Hari Ini 8 Mei 2024: Produk Antam Merosot, Global Bervariasi

Uang dolar AS dan rupiah.

Photo :
Ariston mengatakan, indeks dolar AS juga terlihat kembali bergerak di atas 106. Setelah sebelumnya sempat turun ke kisaran 105.

Selain itu Ariston menuturkan, persoalan anggaran operasional Pemerintah untuk mencegah penutupan pemerintahan AS telah berhasil diselesaikan Kongres untuk sementara. Sehingga, perhatian pasar kembali pada kebijakan suku bunga tinggi AS.

Menghitung uang kertas rupiah pecahan 100 ribu (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

"Di mana pasca-rapat kebijakan the Fed yang terakhir, ekspektasi pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga AS sekali lagi tahun ini meninggi. Apalagi data ekonomi AS belakangan menunjukkan bahwa tingkat inflasi masih belum turun ke target 2 persen dengan kondisi ekonomi AS yang masih solid," jelasnya.

Di sisi lain terang Ariston, sentimen pasar terhadap aset berisiko positif di pagi ini. Dalam hal ini indeks saham Asia terlihat bergerak menguat.

"Ini mungkin bisa menahan laju pelemahan rupiah. Data inflasi Indonesia yang menunjukkan inflasi masih stabil di kisaran target dan aktivitas manufaktur yang masih bertumbuh juga bisa membantu menahan pelemahan rupiah," ujarnya.

Adapun mata uang rupiah terhadap dolar AS hari ini berpeluang melemah ke kisaran Rp 15.500-Rp 15.520. Sedangkan potensi support di kisaran Rp 15.440.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya