Petumbuhan Ekonomi RI Melemah Gegara Ekspor hingga Konsumsi Rumah Tangga Turun

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 tumbuh sebesar 4,94 persen secara year on year (yoy).

Bank Mandiri Proyeksi Ekonomi RI 2024 Tumbuh 5,06 Persen

Plt Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia berasal dari konsumsi rumah tangga yang meningkat sebesar 2,63 persen yoy.

“Kontribusi ini sebenarnya relatif kecil dibandingkan dengan kuartal lalu, karena konsumsi rumah tangga telah mencapai puncaknya di kuartal II,” ujar Amalia dalam konferensi pers Senin, 6 November 2023.

Digugat Cerai Yasmine Ow, Aditya Zoni Sering Berselisih dengan Istri Sejak 2022

Pertumbuhan Ekonomi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dia menjelaskan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tertinggi terjadi pada transportasi dan komunikasi. Hal ini tercermin dari peningkatan penjualan sepeda motor dan penumpang angkutan rel, laut, dan udara, serta restoran dan hotel yang tercermin dari peningkatan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel.

Bagaimana Hadapi Mertua yang Cemburuan, dan Sering Sebut Kuasai Anaknya? Ini Kata Mamah Dedeh

Kemudian, komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga tumbuh positif yaitu sebesar 1,81 persen. Di dorong oleh kelompok barang modal bangunan, kendaraan, CBR, dan produk kekayaan intelektual.

Pertumbuhan Ekonomi Sektor Konstruksi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

“Pertumbuhan PMTB juga dipengaruhi oleh meningkatnya nilai konstruksi, peningkatan impor kendaraan berupa pesawat terbang dan kapal laut, serta belanja modal pemerintah tumbuh positif,” ujarnya.

Sementara itu, konsumsi LNPRT (lembaga non profit rumah tangga) dengan sumber pertumbuhan sebesar 0,07 persen, didorong oleh peningkatan aktivitas partai politik menjelang Pemilu 2024.

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Kendati demikian, ekspor mengalami kontraksi terutama komoditas nonmigas seperti bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, dan mesin/peralatan listrik, serta ekspor barang migas seperti gas alam, hasil minyak dan minyak mentah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya