Beredar 4 Nama Diisukan Jadi Menkeu Kabinet Prabowo, Ekonom: Bankir Semua, Kurang di Fiskal

Gedung Kementerian Keuangan RI.
Sumber :
  • VIVA/Andry Daud

Jakarta - Berhembus kabar bahwa Sri Mulyani Indrawati tidak akan lagi menduduki posisi Menteri Keuangan, jika Prabowo Subianto terpilih menjadi Presiden RI. Prabowo-Gibran sendiri saat ini masih unggul suara berdasarkan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

Pengamat Ingatkan Prabowo Bahaya Politik Merangkul yang Kebablasan

Adapun beberapa nama yang disebut akan menggantikan Sri Mulyani, yakni Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Royke Tumilaar.

Analisi Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita merespons soal isu tersebut. Dia menyebut, meskipun keempatnya memiliki latar belakang di bidang keuangan khususnya perbankan, namun masih jauh bila dibandingkan dengan sepak terjang dari Sri Mulyani. 

Ini Harapan Industri Hulu Migas RI ke Prabowo Sebagai Presiden RI Selanjutnya

"Keempat-empatnya memiliki pengalaman dominan di banking dan financial sector alias kurang begitu menonjol dari sisi kebijakan fiskal. Karena itulah masih agak jauh dibanding dengan Sri Mulyani," ujar Ronny kepada VIVA Bisnis, Kamis, 29 Februari 2024.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito (Jakarta)
Luhut Wanti-wanti Prabowo Gak Bawa Orang Toxic, Ketum Projo: Itu Nasihat yang Bagus

Budi Gunadi sendiri memiliki latar belakang pendidikan kedokteran. Namun, dia malang melintang di dunia keuangan, sebab Budi pernah menjadi Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri. Kemudian Dirut PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), dan saat itu sukses menjual surat utang Inalum di bursa luar untuk men-take over saham Freeport. 

Ronny menyebut, ketiga sosok lainnya juga serupa dengan Budi, baik Royke Tumilaar, Kartika Wirjoatmodjo, atau Mahendra Siregar yang memiliki latar keuangan yang kuat

"Artinya, mereka boleh jadi sangat mumpuni dalam melakukan engineering surat utang Indonesia agar terlihat bagus di mata investor. Tapi jika dikaitkan dengan kredibilitas pengelolaan fiskal Indonesia ke depan, keempatnya masih perlu diuji," ucapanya.

Apalagi, jelas Ronny, tantangan fiskal ke depan akan jauh lebih besar. Sebab ada ada beberapa rencana kebijakan presiden terpilih yang berpotensi memakan anggaran besar. Program unggulan Prabowo-Gibran yang berpotensi memangkas anggaran beras, yakni makan siang dan susu gratis. 

"Kemampuan mereka dalam menjembatani antara kredibilitas pengelolaan fiskal pemerintah dengan keinginan pemerintahan yang baru akan menjadi titik kunci dari keempat tokoh ini, jika diangkat menjadi Menkeu pengganti Sri Mulyani," jelasnya.

Kendati demikian, Ronny mengingatkan kepada masyarakat agar menghormati prerogatif presiden terpilih. Karena siapapun yang didapuk di posisi Menkeu, tak ada yang bisa melarang. 

"Artinya, publik harus mengasumsikan dulu bahwa tokoh yang didapuk sebagai Menkeu adalah yang dianggap layak menjadi menkeu di satu sisi, dan tokoh yang mampu menjembatani antara kredibilitas fiskal Indonesia dengan platform kebijakan presiden baru di sisi lain," terangnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menyebutkan beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh menteri keuangan berikutnya.

"Kriteria menkeu harus bisa mengatur anggaran tetap berpaku pada defisit di bawah angka 3 persen, dan ini pekerjaan paling sulit di tengah banyaknya program presiden yang populis hingga 5 tahun kedepan," ujar Bhima.

Selain itu, menteri keuangan selanjutnya harus mampu melakukan restrukturisasi utang dengan membuka ruang negosiasi dengan para kreditur. Hal ini misalnya melalui skema debt swap for nature.

Selanjutnya, mampu meyakinkan pelaku usaha terkait kebijakan perpajakan yang akan naik mengejar rasio pajak yang lebih tinggi. Serta memiliki integritas, sebisa mungkin bukan orang partai tapi berasal dari birokrat, akademisi atau profesional.

Sebagaimana diketahui, media asing menyoroti sejumlah kandidat calon pembantu Prabowo Subianto, jika KPU sudah menetapkannya menjadi pemenang pemilu. Salah satu jabatan menteri yang disoroti adalah menteri keuangan.

Media asal Malaysia, Free Malaysia Today, misalnya, dikutip Selasa, 27 Februari 2024, menyebut bahwa Sri Mulyani tidak akan lagi menjabat sebagai menteri keuangan dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto. Sebagai gantinya, Prabowo dikabarkan sudah mengincar sejumlah nama untuk dijadikan sebagai menteri keuangan. 

Menurut artikel yang melansir analisa Bloomberg itu, Prabowo mempertimbangkan sejumlah tokoh yang berlatar belakang bankir sebagai menkeu. Prabowo disebut mencari teknokrat yang dapat mengamankan pendanaan negara, menjaga kewaspadaan fiskal, serta dapat memenuhi janji kampanyenya.

Mengacu pada sejumlah sumber, Prabowo sedang mempertimbangkan setidaknya empat nama. Dari keempatnya itu yakni Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Royke Tumilaar.

Nama-nama itu dianggap cocok untuk peran Menkeu karena keahlian finansial dan kemampuan memimpin secara efektif. Namun, Prabowo disebut tidak akan menjadikan Menteri Keuangan sebagai posisi tawar-menawar politik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya