Israel Serang Rafah, Sri Mulyani Sebut Picu Dampak dan Dinamika Luar Biasa

VIVA Militer: Kamp pengungsi Tal as-Sultan di Rafah dibom militer Israel
Sumber :
  • aljazeera.com

Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kondisi ketidakpastian global saat ini semakin meningkat. Kondisi ini seiring dengan keadaan di Gaza yang kembali memanas.

Rayakan Idul Adha di Tengah Puing-puing, Israel Larang Warga Palestina untuk Membawa Hewan Kurban

"Kita semua melihat perang di Gaza masih meningkat. Bahkan terjadi eskalasi dengan masuknya pasukan Israel di Rafah. Ini menimbulkan dinamika luar biasa," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Senin, 27 Mei 2024.

Sri Mulyani menyebut, atas kondisi itu sejumlah negara dunia berusaha menjadi penengah dari perang yang kembali berlanjut. Diharapkan perang ini dapat segera berakhir.

PM Israel Benjamin Netanyahu Tiba-tiba Bubarkan Kabinet Perang

"Sejumlah negara yang mencoba untuk menengahi atau menjadi penjembatan bagi perang ini untuk bisa diakhiri," jelasnya.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTA

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia
Idul Adha di Tengah Perang, Puluhan Ribu Warga Palestina Salat di Masjid Al-Aqsa

Selain itu, Sri Mulyani mengatakan bahwa Presiden Tiongkok, Xi Jinping sudah menemui Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken. Pada pertemuan itu Xi Jinping berencana menyelesaikan krisis Ukraina secara damai.

"Presiden Xi Jinping bertemu Menlu AS karena dalam hal ini AS ingin mendapat dukungan untuk support ke Rusia. Supaya perang Ukraina bisa diperlunak," jelasnya.

Bendahara Negara ini membeberkan, menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara G7 memiliki keputusan untuk membekukan aset Rusia di Eropa. Pembekuan itu dimaksudkan agar aset itu bisa digadaikan, dan dananya digunakan untuk pembangunan kembali Ukraina.

"Jadi mereka akan gunakan aset tersebut untuk issue utang yang nanti dana utangnya untuk pembangunan kembali Ukraina. Ini satu perkembangan dari sisi global yang patut kita perhatikan karena mengubah dari sisi kepastian global," imbuhnya.

Seperti diberitakan VIVA Dunia, setidaknya 30 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika Israel meluncurkan serangan roket di sebuah kamp pengungsi di kota Rafah, Gaza selatan, pada Minggu, 25 Mei 2024. Hal tersebut disampaikan oleh pejabat medis setempat. 

"Serangan itu terjadi di dekat pangkalan logistik Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal al-Sultan," kata Kantor Media Gaza.

Pesawat Israel diketahui menargetkan beberapa tenda di daerah tersebut. Mereka juga menggunakan rudal dan bom seberat 2.000 pon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya