5 Kiat Presiden Yudhoyono Pacu Asia

Presiden SBY di podium World Economic Forum
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/ Abror Rizki

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki lima kiat menjadikan Asia bagian dari masa depan dunia.

"Pertama, Asia harus menjadi bagian dari solusi mengatasi ketidakseimbangan global," kata Yudhoyono, ketika menjadi keynote speech dalam World Economic Forum di Hotel Shangrilla, Minggu 12 Juni 2011.

Yudhoyono menuturkan, perekonomian Indonesia tidak hanya tergantung pada pertumbuhan yang kuat di negara berkembang saja. Tetapi, dibutuhkan pertumbuhan yang sehat secara global. Hal tersebut, juga dilakukan negara-negara maju. "Cara lain, kita semua perlu melakukan penyesuaian struktural untuk memperbaiki ketidakseimbangan global," ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, Asia seharusnya dapat membantu mencapai ekonomi dunia yang kuat, berkelanjutan, dan seimbang. "Selain itu, Asia dapat memimpin jalan menjaga pasar dan masyarakat terbuka," kata Yudhoyono.

Kedua, lanjut Yudhoyono, Asia perlu mengantisipasi dan mengatasi tekanan yang ada dari berbagai aspek. Terlebih lagi, sebagian besar penduduk dunia bertempat tinggal di Asia. "Dari tujuh miliar orang yang sekarang mendiami planet kita, 60 persen tinggal di Asia," ujarnya.

Klub Milik Anindya Bakrie dan Erick Thohir Lolos ke Final Promosi Championships

Indikator tersebut, dinilai Yudhoyono, bisa menjadi sarana bersaing untuk sumber daya alam yang terbatas. "Kita dapat menemukan cara-cara kreatif untuk mengubah potensi konflik menjadi potensi kerja sama. Salah atu caranya, dengan mencukupi penyediaan bahan pangan di wilayah Asia," tuturnya.

Selanjutnya, kata Yudhoyono, Asia harus melakukan apa saja yang menjadi pusat inovasi global. "Teknologi, menjadi pendorong utama perubahan dalam abad ke-21," ujarnya.

Menurutnya, adanya teknologi dapat menjadi jalan mengatasi masalah kemiskinan, ketidakadilan sosial, marginalisasi, dan degradasi. Hal tersebut, masih lazim terjadi di negara-negar Asia. "Tidak hanya untuk mencoba mengejar ketinggalan, tetapi dapat melompati ke masa depan," ujar Yudhoyono.

Usia 43 Tahun Ternyata Wulan Guritno Masih Alami Masalah Breakout

Kiat keempat, kata Yudhoyono, Asia harus dapat memanfaatkan atau memaksimalkan sumber daya yang dimiliki. Salah satunya, melaui peran serta generasi muda. "Pemuda sekarang berbeda dengan zaman dahulu," ujar dia.

Yudhoyono menilai, pemuda sekarang jauh lebih terbuka, kreatif, dan aktif. Hal tersebut ditandai dengan adanya jaringan sosial seperti Facebook dan Twitter. "Kita perlu mendorong ini daripada menolaknya," tuturnya.

Terakhir, Yudhoyono menilai, Asia perlu melestarikan dan mengembangkan apa yang terbaik tentang Asia. "Asia merupakan rumah bagi peradaban tertua di dunia dan agama," kata dia .

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, Ini Perannya

Apalagi, Yudhoyono menambahkan, Asia merupakan benua dengan jumlah terbesar dari kelompok etnis dan dialek. "Sangat ironis jika Asia turun belakangan dalam menciptakan dunia yang multi-budaya damai," ujarnya.

Yudhoyono menilai, Asia masa depan terletak pada kemampuan untuk menjaga harmonisasi budaya, peradaban, dan agama yang selama berabad-abad dan ribuan tahun telah menjadi bagian dari cara hidup Asia. (adi)

Dua pelaku pembunuhan Alek

Sebelum Diciduk, Pelaku Pembunuh Kakek di Garut Sempat Kabur ke Bandung dan Bekasi

Dari informasi, terduga pelaku pembunuh kakek Alek berjumlah dua orang yang merupakan kakak beradik.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024