- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan bahwa saat ini situasi ekonomi global sudah mulai tenang dan kembali ke tendensi lama seperti beberapa tahun terakhir, setelah sempat didera berita negatif ancaman krisis Amerika dan Eropa.
"Sudah mulai lebih tenang situasi globalnya. Kita akan kembali lagi ke tendensi lama yang berjalan beberapa 1-2 tahun terakhir ini," kata Darmin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 16 Agustus 2011
Dengan pemulihan ekonomi Amerika dan Eropa yang memakan waktu, Darmin menuturkan, perlu diadakan kerja sama global guna menyelamatkan perekonomian dunia.
"Memang kalau mulai dilihat keadaan ekonomi Amerika dan Eropa, kelihatannya perlu kerja sama semuanya. Kalau tidak, ini bisa berkepanjangan," ujar Darmin.
Bentuk kerja samanya, lanjut Darmin, akan dirumuskan dalam forum G20. Namun, ia mengaku permasalahannya adalah setiap negara punya kepentingan masing-masing.
"Tetapi kerja sama menjadi penting. Nah, masalahnya di dalam pelaksanaannya, tiap negara juga punya kepentingan. Selain keinginan untuk kerja sama juga punya kepentingan jadi natural saja," tuturnya.
Ditanya mengenai langkah-langkah, Darmin menambahkan, BI akan mengikuti apa yang akan disekati dalam forum G20. "Mengikuti apa yang kita sepakati di forum internasional, apakah di G20, ASEAN, semuanya kita selalu, apa namanya, selalu artinya sekali kita sepakat ya kita sepakat," ujarnya.
Sementara itu, di tengah krisis yang melanda Amerika dan Eropa, BI optimistis pertumbuhan ekonomi bertahan di 6,6 persen. Namun, pertumbuhan ekonomi setahun belakangan ini bukan lagi didominasi konsumsi, tapi didominasi investasi.
"Memang ada ekspor. Ekspor nanti dipengaruhi, kalau melambat yang lain. Sehingga kita tetap menganggap 6,6 persen itu bisa," kata Darmin. (ren)
Dukung Presidential Club Ala Prabowo, Zulhas: Ide Bagus, Kepentingan Merah Putih
Usulan Presidential Club ala Prabowo menuai pro dan kontra.
