- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Raya menyatakan industri jasa keuangan dan industri telekomunikasi dan informasi teknologi (industri kreatif) akan menjadi primadona investasi dalam satu tahun mendatang. Ini menyusul bertambahnya kelas menengah di Jakarta.
Ketua Umum HIPMI Jaya, Andhika Anindyaguna, mengatakan kedua industri ini akan bersaing ketat dengan delapan sektor lain, yaitu ritel, properti, kuliner, hiburan, pariwisata, logistik, perhotelan, dan infrastruktur.
"Ini merupakan sektor-sektor rekomendasi kami," kata Andhika dalam peluncuran buku Jakarta Investment Guide 2012 di Jakarta, Senin, 30 Januari 2012.
Dia mengatakan, Jakarta merupakan salah satu kota tujuan investasi utama di Indonesia. Data 2011, Jakarta merupakan kota dengan penanaman modal asing terbanyak pertama dengan perolehan US$4,8 miliar. Lalu kota berikutnya adalah Jawa Barat (US$3,8 miliar), Banten (US$2,2 miliar), Papua (US$1,3 miliar), dan Jawa Timur (US$1,3 miliar). Investasi ini didominasi oleh sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi yang merupakan indikasi sektor yang menyasar kelas menengah.
Secara makro, HIPMI optimistis perekonomian Jakarta pada tahun ini akan tumbuh 7 persen. Jauh di atas rata-rata pertumbuhan nasional yang ditargetkan 6,7 persen. "Masuknya Indonesia sebagai negara investment grade merupakan modal utama pertumbuhan ini," katanya.
Meski demikian, HIPMI memberi catatan adanya empat poin yang harus dipenuhi Pemprov DKI agar investasi jalan terus. Keempat poin itu adalah ketersediaan infrastruktur, ketersediaan energi, kestabilan politik, dan bunga bank yang kompetitif.
"Apalagi tahun ini di Jakarta akan ada pemilihan gubernur," katanya. "Kalau tidak kondusif, ini akan memengaruhi iklim investasi." (hp).
Kasus Korupsi Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Cegah Eks Ketua DPD Gerindra Malut ke Luar Negeri
Status Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba sudah ditetapkan KPK sebagai tersangka.
