Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews
- Beberapa pekan ini, Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar di Riau mengalami kelangkaan.
Di Pekanbaru misalnya, sebagian besar solar bersubsidi di SPBU Riau kosong, hanya beberapa yang masih tersedia. Itu pun sudah disesaki kendaraan. Bahkan antreannya sudah memakan jalan badan umum.
"Sementara di SPBU non subsidi sepi-sepi saja," kata Assistant Customer Relation PT Pertamina Region I Sumatera Bagian Utara, Sonny Mirath ketika dikonfirmasi
VIVAnews.
Dari catatan Sonny, kelangkaan solar bersubsidi disebabkan ulah kendaraan industri, baik truk CPO, batu bara, maupun industri lainnya. "Ada keengganan dari pelaku usaha maupun sopir mengisi solar non-subsidi. Mereka lebih memilih mengantre di SPBU bersubsidi karena harga lebih murah," ujarnya.
Baca Juga :
Kakek 73 Tahun Tewas dengan Kepala Hancur, Pemuda Kena Prank Nikahi Gadis Ternyata Pria Tulen
Pertamina sendiri tidak berwenang memaksa kenderaan industri tersebut mengkonsumsi solar non-subsidi.
"Kami masih menunggu peraturan pemerintah," katanya. "Pemerintah sedang menggodok aturan stiker larangan mengkonsumsi BBM bersubsidi bagi kendaraan industri."
Sebenarnya, berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No 1/2013, terhitung 1 Maret 2013, truk angkutan barang pertambangan, perkebunan, dan kehutanan dilarang mengisi solar subsidi, namun prakteknya sulit dilakukan. (eh)
Halaman Selanjutnya
"Kami masih menunggu peraturan pemerintah," katanya. "Pemerintah sedang menggodok aturan stiker larangan mengkonsumsi BBM bersubsidi bagi kendaraan industri."