Sumber :
- ANTARA/Lucky.R
VIVAnews -
Investor perusahaan minyak dan gas (migas) asing mendukung rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak. Hal ini dikatakan Vice President International Handling Service (IHS) Asia Pasific, Victor Shum, pada Rabu sore 15 Mei 2013.
Ia pun menilai, subsidi yang dilakukan pemerintah sesungguhnya bukanlah jalan satu-satunya untuk membantu masyarakat miskin. Menurut Shum, banyak jalan yang bisa dilakukan untuk menolong masyarakat miskin selain memberikan subsidi BBM.
"Misalnya ada penguatan jaring pengaman sosial (JPS)," kata Shum memberi contoh saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Rabu, 15 Mei 2013.
Program JPS ini katanya, adalah program Bank Dunia untuk membantu negara berkembang untuk memberantas kemiskinan. Program ini meliputi perlindungan akses kesehatan, pendidikan, dan jasa sosial lainnya.
Tidak hanya itu, Shum berkata bahwa pemerintah seharusnya memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat bahwa pemberian subsidi pada BBM berdampak buruk bagi negara, yaitu memberatkan anggaran belanja pendapatan negara. Seperti yang diketahui, APBN mengalokasikan dana yang sangat besar untuk BBM bersubsidi pada tahun 2013, yaitu Rp300 triliun.
"Harus ada pencerdasan dari pemerintah untuk masyarakat bahwa subsidi ini justru memberatkan negara," kata dia.
Pemerintah memang terkesan bimbang dalam memutuskan kenaikan harga BBM. Pertama, pemerintah mempersiapkan sistem dua harga dalam mengurangi subsidi BBM, tapi tidak jadi.
Baca Juga :
Terbongkar! SYL dan Istri Beli Dua Tas Mewah Dior Senilai Rp 105 Juta Pakai Uang Kementan
3 Solusi Ampuh Bibir Sehat dan Merona, Caranya Simpel Banget!
Bibir kering, pecah-pecah, dan gelap sangat rentan terjadi pada seseorang. Kondisi ini tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga menjadi masalah kesehatan.
VIVA.co.id
7 Mei 2024