Sumber :
VIVAnews
- Perusahaan advertising lokal, First Position, bidik
billing
iklan sebesar Rp500 miliar.
"Pada tahun keempat sejak perusahan berdiri,
billing
kami 0.2-0,5 persen. Target kami tahun ini bisa mencapai 1 persen dari pemasang iklan dalam negeri untuk berbagai media," kata President Director PT Menara Karya Global, perusahaan advertising First Position, Herman Ari Saptono, di ajang Indonesia Brand Forum di Jakarta, Senin 20 Mei 2013.
Menurut Ari, dari sekitar 304 perusahaan advertising yang terdaftar di Asosiasi Perusahaan Periklanan Indonesia pada 2008, perusahaan lokal memang lebih banyak yakni sekitar 70 persen dan asing 30 persen. Tapi secara
billing
, justru sebaliknya, asing memegang porsi 70 persen dan lokal 30 persen. Dan Ari di antara perusahaan lokal yang ada, First Position berada di urutan 15 besar.
Menurut Ari, dengan kuantitas yang demikian besar, perusahaan lokal seharusnya bisa lebih menguasai pasar. Dia melihat ada beberapa kelemahan yang dimiliki perusahaan lokal, antara lain area pasar yang kurang luas,
lack of knowledge
, dan pemikiran yang masih sektoral.
"Kalau perusahaan asing, mereka bicara satu korporat, sehingga brand mereka kuat. Kalau kita masih ego individu yang dikedepankan," ujarnya.
Baca Juga :
David Corenswet Pamer Kostum Baru Superman
Secara internal, pendapatan First Position tiap tahun mengalami kenaikan, tercatat pada 2012 naik 40 persen dibanding 2011.
Untuk bisa memenangi persaingan, First Position menerapkan 4D, yakni empat kediplinan yang meliputi disiplin waktu, disiplin pemahaman, disiplin pemikiran, dan disiplin teamwork.
Untuk memaksimalkan peran perusahaan lokal, Ari mengusulkan agar pemerintah segera mengeluarkan ketentuan mengenai aturan main industri advertising.
"Misalnya dikeluarkan ketentuan bahwa perusahaan asing harus menggandeng mitra lokal. Di negara lain diberlakukan seperti itu. Contohnya Filipina dan Vietnam. Kita harus jadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya. (web)
Halaman Selanjutnya
Secara internal, pendapatan First Position tiap tahun mengalami kenaikan, tercatat pada 2012 naik 40 persen dibanding 2011.