Pengawasan Pemerintah di Penerbangan Murah Masih Lemah

AirAsia Airbus A320
Sumber :
  • REUTERS/Enny Nuraheni/Files

VIVAnews - Mantan Menteri Perhubungan, Budi Muliaman Suyitno, menilai, pengawasan pemerintah terhadap penerbangan berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) lokal masih lemah.

Budi pun menceritakan hasil-hasil temuan saat bergabung dengan tim Evaluasi Keamanan dan Keselamatan Transportasi (EKKT). Di sana, katanya, ada celah-celah di jasa LCC yang dimanfaatkan oleh maskapai, seperti pramugari yang dibayar murah dan ada penghematan biaya perawatan pesawat.

"Ini yang tidak boleh. Itulah temuan kami," ujarnya di Jakarta, Sabtu 10 Januari 2015.

Selain itu, lanjutnya, masalah penerbangan sangat kompleks. Mulai dari sumber daya manusia (SDM) sampai landasan pacu (runway).

"Penerbangan itu 'langitnya' luas, tapi tidak boleh ada kesalahan sedikit pun," terangnya.

Infrastruktur pun menjadi salah satu masalah di sektor penerbangan.

Airbus Juga Bersalah pada Jatuhnya AirAsia QZ8501

"Pertumbuhan penerbangan tak dibarengi dengan pembangunan infrastruktur. Itu, masalahnya," tambah Budi.

Baca juga:

Terungkap Misteri Jatuhnya AirAsia QZ8501

KNKT Ungkap Fakta Tragedi Jatuhnya AirAsia QZ8501

Badan Pesawat AirAsia Tiba di Jakarta

Setahun Tragedi AirAsia QZ8501 Diperingati di Surabaya

CEO AirAsia Group Tony Fernandes diinformasikan menghadiri acara ini.

img_title
VIVA.co.id
28 Desember 2015