Sumber :
- REUTERS/David Gray
VIVA.co.id
- Industri properti Indonesia kini tengah lesu. Pengusaha pengembang Crown Group Holdings yang bisnisnya berjaya di Australia, Iwan Sunito, mengatakan bahwa bisnis properti yang dijalani di Australia akan terus tumbuh.
Namun Sunito juga optimistis bahwa perekonomian Indonesia menjadi salah satu ekonomi terbesar ke-16 di dunia. Bahkan, McKinsey Global Institute memperkirakan Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar ketujuh pada 2030.
Baca Juga :
Mau Pecah Sertifikat Tanah? Ini Caranya
"Indonesia berada di garis depan dalam trend ini dengan segmen menengah yang diperkirakan menjadi dua kali lipat pada tahun 2020. Banyak perhatian hanya difokuskan pada mesin pertumbuhan terbesar di Asia, Tiongkok, dan India, tetapi sekarang adalah waktunya untuk memberi perhatian lebih kepada Indonesia," tuturnya.
Analis properti pada SQM Research, Louis Christopher mengatakan, setelah pertumbuhan sebesar 14 persen pada tahun 2014, pasar properti di Sydney akan terus menguat di tahun 2015, dengan peningkatan harga sebesar 3 persen pada Maret saja.
"Dengan rencana penurunan suku bunga oleh Reserve Bank yang diperkirakan dalam waktu dekat, harga property bisa naik lebih jauh," katanya.
Dalam bisnisnya, Sunito mengatakan Crown Group mencetak rekor penjualan yang mengesankan sebesar Rp1,7 triliun dalam kurun waktu empat jam saat peluncuran Sydney by Crown pada November, setelah mencapai target penjualan sebesar Rp1 triliun pada dua jam pertama.
Pada 2015, Crown Group akan memperkenalkan proyek terbarunya senilai Rp5,75 triliun yang terletak di 301-303 Botany Road dan akan memulai penjualan dengan peluncuran global pada 29 Agustus 2015.
Halaman Selanjutnya
"Indonesia berada di garis depan dalam trend ini dengan segmen menengah yang diperkirakan menjadi dua kali lipat pada tahun 2020. Banyak perhatian hanya difokuskan pada mesin pertumbuhan terbesar di Asia, Tiongkok, dan India, tetapi sekarang adalah waktunya untuk memberi perhatian lebih kepada Indonesia," tuturnya.